Jumat, 08 Desember 2006

Sifat Rabb Allah Taala (Part IV)

 

(Ikhtisar Khutbah Jumah Hadhrat Khalifatul Masih V Atba,

8 Desember  2006, di Masjid Baitul Futuh, London)

 
Huzur masih melanjutkan topik Khutbah Sifat Allah Rabul-Alamin, pada Jumah ini. Huzur bersabda, pengertian istilah Tuhan Semesta Alam adalah, Rahmat dan Karunia Allah meliputi seluruh makhluk. Akan tetapi, dikarenakan sifat khas Rububiyyat-Nya juga, yakni Yang senantiasa menyantuni dan menumbuh-kembangkan, maka Allah pun secara khusus meng-istimewakan para hamba-Nya yang sejati. Dalam hal ini, yang ter-istimewa adalah Hadhrat Rasulullah Muhammad Saw.

Huzur kemudian menyampaikan beberapa contoh peristiwa mukjizat dalam kehidupan beliau Saw, yang menunjukkan keistimewaan Karunia Allah yang beliau terima berkat Sifat Rububiyyat-Nya itu. Namun demikian, bahkan sebelum kelahiran beliau pun, Allah Taala telah banyak memperlihatkan Sifat Rububiyyat-Nya. Apalah lagi di sepanjang kehidupan beliau Saw yang penuh berkat.

 

Sifat Rububiyyat Jadikan 1 Ummiy Jadi Guru Dunia

Merujuk kepada sabda Hadhrat Masih Mau'ud a.s., Huzur mengingatkan bahwa di masa-masa awal kehidupan Hadhrat Muhammad Saw, sama sekali tidak berpeluang untuk meraih pendidikan formal. Namun, lihatlah betapa sebuah kitab yang demikian istimewanya – yang membuat martabat seluruh buku ilmiah dunia tak sepadan, yakni Al-Qur'an, telah diwahyukan kepada beliau. Inilah sebuah Kitab yang terus menerus memberikan ilmu dan pengetahuan kepada kita, bahkan hingga saat ini, di zaman teknologi maju serba canggih.

Pencapaian pengetahuan dan pemahaman Hadhrat Rasulullah Muhammad Saw ini jelas bukanlah dikarenakan hasil menuntut ilmu dari sesuatu perguruan, melainkan suatu bukti kuat, bahwa pribadi beliau memang ditumbuh-kembangkan secara khas oleh Allah, Rabul Alamin. Ketika Malaikat Jibril datang pertama kali menyampaikan wahyu Al-Qur'an kepada beliau, Rasulullah Saw menukas, bahwa beliau tak pandai membaca. Namun, Malaikat Jibril terus mendesak beliau dengan kalimat: "Iqra bismirabbikalladzii khalaq…", yakni, "Ikrarkanlah dengan nama Allah yang telah menciptakan" (96:2). Dan selanjutnya, berbagai macam khazanah ilmu dan pengetahuan yang berasal dari Allah pun diberikan kepada beliau.

 

Mukjizat 2 Gallon Air Untuk Belasan Orang

Merujuk kepada salah satu Hadis yang menceriterakan satu peristiwa kehidupan Rasulullah Saw, Huzur menyampaikan: "Sekali waktu dalam suatu perjalanan bersama para sahabah, rombongan berhenti untuk beristirahat. Para sahabah mulai merasa kehausan. Rasulullah Saw pun mengutus dua orang untuk mencari air. Setelah berusaha tapi tanpa hasil, akhirnya mereka melihat seorang wanita yang sedang mengendarai unta dengan dua kantong air. Maka sahabah itu pun memohon wanita tersebut untuk sudi menemui Rasulullah Saw. Sesampainya di lokasi, setelah sahabah membantu menurunkan wanita itu dari punggung untanya, Rasulullah Saw meminta sebuah tempayan, lalu menuangkan air dari dua kantong milik wanita tersebut. Kemudian memerintahkan kepada semua orang yang merasa kehausan agar segera meminum sepuas-puasnya.

Setelah semua orang mendapatkan jatah minumnya, mereka menyaksikan dua kantong air itu – alih-alih menjadi berkurang - malah terisi penuh, melebihi dari keadaan semula.  Akan tetapi, sebagai rasa terima kasih, Rasulullah Saw. memerintahkan para sahabah untuk menghadiahi wanita tersebut dengan barang sesuatu makanan dlsb, bahkan dibantu pengepakkannya di punggung untanya. Sambil berterima kasih, Rasulullah Saw mengingatkan wanita itu: "Meskipun kami sudah meminum air dari dua kantung milikmu, tetapi sama sekali tidak menguranginya. Ini dikarenakan semata-mata Allah-lah yang memberi kami air minum".

Lihatlah betapa di padang gurun yang tak kelihatan seorang pun sejauh mata memandang, tiba-tiba Allah mengirim seorang wanita penunggang unta untuk memenuhi kebutuhan air minum sekian banyak orang, namun masih dalam batas kaidah hukum alam. Yakni, dua kantong air yang dibawa oleh wanita itu dimukjizati Allah sedemikian rupa, meskipun wanita yang terus menerus keheranan itu kemudian bercerita di hadapan keluarganya bahwa airnya telah disulap secara ajaib.

Padahal, sesungguhnya itulah salah satu perwujudan dari Sifat Rububiyyat Tuhannya Muhammad Rasulullah Saw.

Demikian pun sifat pribadi beliau Saw, menggambarkan sifat Tuhannya itu, ialah meskipun sebenarnya air milik wanita tersebut tidak berkurang, bahkan menjadi bertambah dibandingkan sebelumnya, namun masih juga diberi hadiah makanan dlsb.

 

1 Mangkuk Susu Untuk 7 Orang

Pada satu peristiwa lain di awal-awal masa nubuwwat, Hadhrat Abu Huraira r.a.  meriwayatkan, untuk mengurangi rasa lapar, beliau biasa mengikatkan batu ke perutnya. Ketika hal ini diketahui Rasulullah Saw., dengan penuh rasa simphati beliau pun mengajaknya ke rumah. Akan tetapi, Abu Hurairah r.a. melihat hanya ada semangkuk susu pemberian dari seseorang. Namun, Rasulullah Saw memerintahkan Abu Huraira r.a. untuk memanggil para ahli sufa lainnya, yang membuat Hadhrat Abu Huraira r.a. merasa khawatir jangan-jangan susunya tidak cukup karena hanya ada satu mangkuk. Tetapi karena perintah Rasulullah Saw, maka ia pun memanggil para ahli sufa dengan rasa enggan. Setelah mereka semua berkumpul, Rasulullah Saw memerintahkan untuk memberikan susu tersebut bergiliran satu persatu. Maka Hadhrat Abu Hurairah pun semakin merasa khawatir, jangan-jangan ia tidak kebagian. Tetapi, dengan terpaksa ia pun memberikan semangkuk susu itu satu persatu seara bergiliran kepada setiap ahli sufa sampai sekenyangnya. Setelah selesai, beliau pun memberikannya kepada Rasulullah Saw, yang sambil tersenyum bersabda: "Ya Abu Hurairah sekarang tinggal kita berdua yang belum kebagian.   Silakan engkau dulu yang minum, kata beliau sambil memberikan mangkuk susu itu kepada Abu Hurairah r.a., yang langsung meminumnya sampai kenyang. Ketika ia berhenti minum, Rasulullah Saw. tersenyum dan bersabda: "Silakan minum lagi". Begitu seterusnya sampai tiga kali. Setelah itu, sebagai orang yang terakhir, sambil mengucap "Bismillah" beliau Saw pun meminum susu tersebut. Begitulah Tuhannya Muhammad Saw, memberi rezki semangkuk susu tetapi dapat mencukupi sekian banyak orang.

Kemudian Huzur menerangkan, bahwa Rasulullah Saw melarang berpuasa yang tanpa diawali makan sahur. Tetapi seorang sahabah mempertanyakan beliau yang suka berpuasa tetapi tanpa makan sahur. Maka Rasulullah Saw menjawab: "Adakah di antaramu yang menyamai aku? Tuhanku memberikan rezki makanan dan minuman sedemikian rupanya kepadaku".

Di zaman kini, abdi beliau Saw yang sejati, ialah Hadhrat Masih Mau'ud a.s. telah dikaruniai Allah hal yang serupa ketika beliau menjalani tirakat berpuasa selama enam bulan terus menerus. Huzur menerangkan bagaimana Hadhrat Masih Mau'ud a.s. mendapatkan berbagai pengalaman rohani karenanya.

 

1 Panci Kari Untuk 1.000 Orang

Selanjutnya Huzur menceritakan satu hikmah dari kisah Perang Chandak (Battle of Ditch / Perang Parit) yakni ketika Rasulullah Saw dan sebagian besar kaum Muslim mengalami kelaparan berat. Salah seorang sahabah yang mengetahui hal ini menemui istrinya, adakah makanan yang tersedia. Istrinya menjawab, ada sedikit daging domba dan tepung bahan roti. Maka ia pun memerintahkan istrinya agar segera memasaknya untuk Rasulullah Saw. Kemudian ia menemui beliau Saw, dengan setengah berbisik ia berkata, bahwa masakan sedang disiapkan. Rasulullah Saw dipersilakan datang bersama beberapa orang sahabah saja. Tetapi Rasulullah Saw menjelaskan kepadanya, bahwa jumlah yang kelaparan mencapai 1.000 orang. Lalu beliau pun mengumumkan, bahwa mereka semua dapat datang bersama beliau ke rumah itu untuk mendapatkan makanan. Namun, beliau berpesan kepada tuan rumah agar jangan mengangkat kuali masakan dari tungkunya, sebelum beliau datang. Begitu pun adonan roti, jangan dimasak dulu. Ketika tiba   di rumah itu, beliau Saw langsung berdoa di dekat kuali masakan dan adonan roti, lalu memerintahkan tuan rumah untuk mulai memasaknya. Sejurus kemudian makanan dibagikan. Tiap orang mendapatkan makan sampai kenyang sepuasnya, yang masakannya berasal dari kuali yang terus menerus berproduksi hingga semua orang kebagian. Inilah salah satu contoh mukjizat Allah Taala, yang tiada lain merupakan perwujudan istimewa dari sifat Rububiyyat-Nya.

Huzur bersabda,  di akhir zaman ini Allah telah mengaruniai kita Hadhrat Imam Mahdi / Al-Masih Masih a.s. yang berasal dari ummat seorang Rasul yang paling dicintai-Nya, yang telah meyakinkan Sifat Rabul-Alamin Allah Swt kepada kita. Kemudian Huzur membacakan beberapa ringkasan sabda Hadhrat Masih Mau'ud a.s., yakni: "Sebagaimana Rasulullah Muhammad Saw adalah Khattaman Nabiyyin, maka aku adalah Khattamul-Khulafa. Dan aku diutus untuk memperbaiki seluruh dunia".

 

"Alaisallahu bi-kaffin abdahu" & Nusrat Jahan Scheme Untuk Seluruh Dunia

Selanjutnya Huzur menyampaikan beberapa peristiwa mukjizat di dalam kehidupan Hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang menggambarkan betapa Allah Taala telah menolong dan memperkuat missi beliau pada saat dan dengan cara yang istimewa. Terutama adalah khabar gaib tentang ajal yang sudah mendekat atas ayahanda beliau, yang membuat beliau menjadi gelisah akan nasib masa depan kehidupan beliau. Namun Allah Taala memperkokoh diri Hadhrat Masih Mau'ud a.s.  dengan wahyu: "Alaisallahu bi-kaffin abdahu, yakni, Apakah Allah tak cukup bagi hamba-Nya ?  (39:37).

Menerangkan lebih lanjut makna ikhtisar berbagai sabda Hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang mengemukakan betapa Allah Taala akan memelihara anak keturunan beliau, Huzur bersabda, sebelum itu beliau pun mengalami saat-saat yang diliputi kecemasan bagaimana cara mencukupi kebutuhan generasi penerus beliau. Namun, setelah terus menerus ber-istiqamah memohon pertolongan-Nya, Allah Rabul-Alamin pun memantapkan generasi penerus anak keturunan beliau. Yakni, suatu generasi keluarga yang kelak akan membantu seluruh dunia [melalui Badan Nusrat Jahan Scheme].

Inilah Tuhan Semesta Alam yang telah terbukti mewujudkan penampakkan Kekuasaan-Nya melalui Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw, dan kini untuk yang kedua-kalinya, melalui Hadhrat Masih Mau'ud a.s..

Huzur mengakhiri Khutbah beliau dengan doa Rasulullah Saw: "Laa ilaha ilalLaah, He is Great and is most Compassionate. Laa ilaha ilalLaah, He is the Lord of the great Heavenly Throne. Laa ilaha ilalLaah, He is the Lord of the heaven and the earth. Laa ilaha ilalLaah, He is the Lord of the noble Throne".

Huzur bersabda,  inilah suatu doa yang menyeluruh, yang hendaknya kita selalu ingat. Dan semoga Allah senantiasa memudahkan kita untuk menjadi hamba-Nya yang sejati.
 

transltByMAS  / LA121306

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...