Senin, 26 November 2007

Timbulnya Berbagai Musibah Bencana dan Kesusahan

Dari Sudut Pandang Kedatangan Imam Zaman

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

23 November 2007, di Masjid Agung Baitul Futuh, London, UK

----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Huzur menerangkan sebab akibat terjadinya berbagai bencana yang kini tengah melanda seluruh dunia, dari sudut pandang kedatangan Hadhrat Masih Mau'ud / Imam Mahdi a.s.

Huzur bersabda, saat ini di seluruh dunia, baik di Barat maupun di Timur, ataupun di negara-negara maju maupun negara berkembang, semuanya tengah dilanda berbagai musibah. Sebagian mengkhawatirkan banyaknya gangguan di dalam negeri. Sebagian lagi mengalami ketakutan yang sangat akan ancaman terorisme internasional yang ditimbulkan oleh sikap politik ataupun yang mereka istilahkan berdasarkan agama – karena sesungguhnya tak ada satu pun agama yang sejati yang mengajarkan terrorism; khususnya lagi agama Islam. Sebab, di dalam Islam sangat diharamkan bagi seorang warganya untuk melakukan perbuatan makar. Namun, memang sangat disesalkan apabila ada pihak tertentu yang melakukan kekerasan atas nama agama.

Kemudian, banyak lagi negara yang tengah bergelut mengatasi berbagai bencana alam mereka. Pendek kata, setiap orang yang bersimpati kepada perikemanusiaan dan takut kepada Allah namun tidak berdaya, akan berkesimpulan, bahwa kini seolah tak ada lagi rasa tenteram hidup di dunia ini. Akan tetapi, pada situasi seperti sekarang ini, justru kaum Ahmadi-lah yang merasakan nikmat ketenteraman hati. Huzur bersabda, beliau banyak mendapat infomasi, baik dari dalam [Jemaat] maupun dari berbagai sumber lainnya, sebagian besar orang Ahmadi memprihatinkan situasi global maupun dalam negeri mereka saat ini. Sikap keprihatinan ini timbul sebagai dampak positif inqillabi-haqiqi keimanan mereka berkat ajaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s.. Karena sesungguhnyalah salah satu tujuan kedatangan beliau adalah untuk menguatkan iman manusia sekaligus menunjukkan keberadaan Tuhan. Sebaliknya, keadaan manusia yang mengalami berbagai kecemasan ini dikarenakan mereka hanya mengandalkan berbagai hal kepada material-duniawi. Terputus hubungan mereka dengan Tuhan. Maka sabda beliau a.s., beliau adalah diutus untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Tuhan yang menciptakan mereka, dan juga untuk membatalkan kekerasan atas nama agama. Huzur bersabda, dua hal utama perintah di dalam Alqur'an adalah berkaitan dengan cinta kepada tauhid Ilahi dan sikap simpati kepada sesama manusia.


Huzur bersabda, kita beruntung sudah menerima kebenaran Imam Zaman, yang diutus untuk memperbaiki dunia yang kini tengah dilanda sikap mementingkan diri sendiri. Dia menunjukkan jalan untuk menghindari diri dari keburukan tersebut. Maka tugas setiap orang Ahmadi-lah untuk menunjukkan tauhid-Ilahi, menunjukkan hubungan pribadi mereka dengan Allah Swt, sekaligus bersimpati kepada sesama manusia. Huzur bersabda, sudah sejak lebih dari seratus tahun yang lalu Jemaat ini sudah berkhidmat, memperlihatkan hal itu semua dengan sebaik-baiknya.

Kita harus senantiasa berusaha dan menjelaskan kepada dunia, latar belakang sebab-musabab timbulnya berbagai bencana alam maupun gangguan keamanan yang kini tengah terjadi di sekeliling kita. Lakukanlah sesuai kemampuan yang ada. Melalui surat kabar ataupun media massa lainnya, serta berbagai cara yang lain. Sampaikanlah pesan tabligh, bahwa berbagai macam ketidak-nyamanan ini tidak akan berakhir, dan ketenteraman akan sulit didapat apabila pelecehan dan kekerasan terhadap seorang yang diutus Tuhan masih terus dilakukan. Badai taufan, berbagai musibah, bencana alam ataupun cuaca ekstrim akibat perubahan iklim global dlsb, akan terus mendera. Hendaklah direnungkan; sudah lebih dari seratus tahun yang lalu seseorang telah mengingatkan, jika manusia tidak peduli terhadap pesan Ilahi ini, maka Dia pun akan menujukkan [hukuman-Nya] melalui berbagai bencana alam. Beliau pun sudah mengingatkan akan adanya berbagai macam gempa bumi, yang tingkat dan macam penggenapannya sungguh menakjubkan selama periode seratus tahun belakangan ini.

Merujuk kepada badai taufan dan banjir di Bangladesh, Huzur bersabda, mereka mengatakan hal itu merupakan badai taufan terbesar selama 47 tahun terakhir ini, yang menyebabkan 600,000 orang telah kehilangan tempat tinggalnya. Ditambah dengan berbagai kerugian material lainnya. Namun dengan karunia Allah Swt, meskipun sejauh ini tidak ada kaum Ahmadi yang dilaporkan mengalami sesuatu kerugian yang fatal. Huzur bersabda, sejumlah pekerja sukarela dari Humanity First UK (Jemaat Inggris) dan [Jemaat] Canada sudah berangkat ke Bangladesh membawa berbagai bantuan yang diperlukan. Nyatalah, Jemaat [Ahmadiyah] senantiasa siap sedia menolong penderitaan orang lain di manapun berada, sebagaimana telah dilakukan di berbagai belahan dunia. Padahal, selama tak kurang dari 2 (dua) tahun terakhir ini kaum Ahmadi di Bangladesh mengalami penganiayaan berat. Massa yang awam dan kurang berpendidikan dipengaruhi sedemikian rupa untuk merusak harta benda milik kaum Ahmadi; Akan tetapi, Jemaat Ahmadiyah senantiasa siap memberi bantuan manakala diperlukan. Inilah yang membedakan Jemaat Imam Mahdi a.s. yang sejati, karena beliau sendiri telah menyampaikan, bahwa salah satu tugas beliau adalah untuk bersimpati kepada sesama manusia.

Selanjutnya Huzur menyinggung keadaan di negara Pakistan. Di sana, selama ini kaum Ahmadi dilarang mengucapkan Allahu Akbar; dilarang mengucapkan Shalawat kepada Rasulullah Muhammad Saw. Mereka mengatakan amal shalih tersebut adalah perbuatan kriminal yang harus dikenai hukuman penjara selama beberapa tahun. Mereka tidak sadar, bahwa mereka tidak akan berhasil merampas kecintaan kepada Allah dan kepada Rasulullah Saw dari qalbu setiap orang Ahmadi.

Masih segar dalam ingatan ketika 2 (dua) tahun lalu gempa bumi kuat mengguncang wilayah Pakistan. Ratusan ribu orang menjadi korban. Namun, meskipun berbagai penganiayaan berat - yang didukung pemerintah Pakistan melalui pemberlakuan Undang-undangnya yang buruk - dilakukan terhadap kaum Ahmadi, Jemaat ini tetap memberikan bantuan dalam jumlah besar. Kita mendirikan sejumlah tenda bantuan darurat yang berlangsung selama beberapa bulan. Salah satu tenda bantuan kesehatan dicoba dibakar oleh mereka yang anti, agar ditutup. Namun kita tetap melanjutkan bantuan. Pasca gempa bumi kuat tersebut, sebagian besar masyarakat di sana masih mengalami gangguan psikologis. Maka Jemaat mendirikan pusat rehabilitasi khusus untuk pasien tersebut di Kashmir dengan biaya besar. Huzur bersabda, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. telah menanamkan sikap untuk mengkhidmati manusia dengan ikhlas di dalam diri kita. Menyoroti situasi terakhir di Pakistan, keletihan, akibat berbagai gangguan, pembunuhan dan kekacauan tengah berlangsung. Pihak pemerintah dan pegawainya saling menantang, kaum politisi berusaha menarik keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri. Pihak judikatif, dan penegak hukum pun demikian. Sebelum ini pun, ada pemerintahan dalam pemerintah di   Islamabad. Kini, terjadilah pemberontakan di Sawat (suatu wilayah di Pakistan). Satu surat kabar melaporkan, kaum bersenjata tersebut dulunya membantu pemerintah, tetapi sekarang mereka berbalik melawan. Tak ada ancaman dari luar, tetapi jika tentara harus memerangi musuh dalam selimut, justru lebih berbahaya.

Huzur bersabda, pada tahun 1974 ketika pemerintah Pakistan menyatakan kaum Ahmadi sebagai non-Muslim  mereka menuduh bahwa Rabwah dibangun untuk mendirikan pemerintahan sendiri. Tak sadarkah mereka kini: Adakah pemerintahan di Rabwah ?   Ataukah contoh makar yang nyata di Sawat itu ? Kaum Ahmadi senantiasa menghormati hukum, bahkan meskipun tanah hak milik mereka dirampas pihak lain. Alih-alih melawannya dengan kekerasan, kaum Ahmadi menempuh jalur hukum. Akan tetapi, setelah berlangsung selama 30 (tiga puluh) tahun, Pengadilan Tinggi masih belum memberikan keputusan. Sementara itu, berbagai bangunan ilegal dibiarkan berdiri di atasnya. Ketika mereka diberi tahu masalah ini melanggar hukum dan pelecehan terhadap Pengadilan Tinggi, mereka menjawab, apa pedulimu. Ini tanggung jawab kami.
Huzur bersabda, karena situasinya demikian, hal terburuk yang dapat terjadi adalah merajalelanya korupsi di setiap departemen di negara tersebut. Ini dikarenakan iman mereka sudah memudar, dan peringatan akan adanya Hari Pengadilan (Yaumid-Din) dianggap cerita belaka. Jika direnungkan, semua kekacauan, musibah dan gangguan yang tengah dialami negara tersebut dikarenakan mereka telah menolak Imam Zaman.


Huzur bersabda, dalam situasi negara diberlakukan dalam keadaan darurat, Undang-undang dan Peraturan Negara dibatalkan. Namun, Undang-undang yang sangat buruk, yakni yang menyatakan kaum Ahmadi non-Muslim tetap dinyatakan berlaku. Huzur bersabda, ketakutan mereka terhadap pihak yang dapat menyebarkan terror atas nama agama melebihi rasa takut mereka kepada Tuhan.


Huzur menghimbau kita semua untuk mendoakan negara Pakistan dan kaum Ahmadi di Pakistan, agar jangan sampai dijadikan sasaran. Adalah tanggung jawab kita dengan berbagai cara untuk mengingatkan mereka, bahwa hal tersebut sama halnya dengan mencampuri Undang-undang Ilahi. Huzur bersabda, sebagian orang yang berpikiran waras mulai menyuarakan pendapat mereka, bahwa semua hal yang kini membahayakan situasi negara Pakistan adalah dikarenakan Allah Taala sudah murka. Namun agaknya masih kurang jelas bagi mereka, mengapa Tuhan murka terhadap mereka.  Padahal sudah jelas dinyatakan, bahwa Allah Taala akan memperlihatkan tanda-tanda dukungan-Nya atas setiap pendakwaan beliau [Hadhrat Masih Mau'ud a.s.]. Perhatikanlah hal ini !

Mereka tidak hanya memberlakukan berbagai Undang-undang yang aniaya, bahkan membiarkan kaum Ahmadi disyahidkan hanya dikarenakan mereka orang Islam-Ahmadiyah. Meskipun satu atau dua pengadilan telah digelar untuk kasus kriminal ini, namun selama Undang-undang tersebut masih diberlakukan, maka setiap pemerintahan yang berdiri, akan berpartisipasi dalam keaniayaan ini.

Huzur bersabda, hubbul wathon minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, kita sampaikan kepada pemerintah Pakistan dan bangsanya, bahwa jika mereka ingin menghindari hukuman Tuhan, berlakulah adil. Ambilah pelajaran dari situasi yang kini tengah terjadi di   Afghanistan. Dulu, 2 (dua) orang Ahmadi terkemuka disyahidkan di negara tersebut – dan sudah dikhabar-gaibkan kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bahwa di tempat dimana 2 (dua) orang tersebut disyahidkan, Allah Swt akan menjadikan bangsa-bangsa tersebut menjadi jamaah beliau. Kini, ada kaum Ahmadi di Afghanistan, meskipun tidak banyak, namun sudah menunjukkan kebenaran janji Ilahi tersebut. Peringatan Hadhrat Masih Mau'ud a.s. kepada negeri Kabul telah sempurna, sehingga orang yang merenungkannya akan berkesimpulan, bahwa semua ini memang berasal dari Allah Swt.

Huzur bersabda, satu hal yang ingin beliau ingatkan kepada seluruh anak bangsa [Pakistan] ini adalah gunakanlah akal sehat. Dan jangan mendewakan manusia. Negara Pakistan didirikan dengan maksud untuk memberikan kebebasan kepada kaum Muslimin. Qaid Azam / Pemimpin Besar (Muhammad Ali Jinnah) telah membawa kaum Muslimin dari keaniayaan, dan memberi mereka negara yang di dalamnya ajaran Islam dapat dipraktekkan. Demikian pun berbagai agama lainnya. Kebebasan beragama dan hak-hak azasi setiap warga negaranya dijamin. Akan tetapi sayang, berbagai pemerintahan yang datang silih berganti telah ikut campur dalam urusan agama. Bertindak tidak adil. Dan tidak menegakkan amanat keadilan dalam pemerintahan mereka. Malah melakukan penganiayaan sedemikian rupa terhadap golongan yang beriman.

Huzur bersabda, kami kaum Ahmadi demikian cintanya kepada negara Pakistan. Dalam perjuangan merebut  kemerdekaannya, kami banyak memberikan pengorbanan, demikian pun berbagai peperangan sesudahnya. Kini pun kita memberikan berbagai sumber daya yang kita miliki untuk membantu mereka, ketika dibutuhkan. Huzur bersabda, beliau berharap para Ahmadi Pakistani dimanapun mereka berada, senantiasa mencintai negaranya, yang untuk itu mereka mendoakan. Demikian besarnya jumlah orang Ahmadi di Pakistan, dan berkat doa-doa merekalah Pakistan terselamatkan. Sebaliknya, berbagai aksi mereka yang menamakan diri kaum patriot justru membawa [negara itu] ke jurang kehancuran.

Huzur kemudian mengomentari pernyataan seorang Anggota Parlemen Eropa, yang mengatakan agar jangan menghentikan bantuan untuk negara Pakistan karena akan berdampak buruk terhadap kaum miskin. Namun sebaliknya, sabda Huzur, seorang pemimpin di sana [ Benazir Bhutto] dan lainnya mengatakan, bantuan dari Uni Eropa harus dihentikan, agar rezim yang sedang memerintah mengalami tekanan. Nyatanya, berbagai pihak di Pakistan praktis telah mengundang pihak luar untuk ikut campur di dalam negeri mereka. Dan dengan bangga menyatakan, bahwa mereka telah dapat mengatasi masalah yang telah berlangsung selama 90 tahun.

Semoga Allah memberi karunia kepada negara ini. Bila pun ada beberapa pemimpin yang tidak berperasaan tidak dapat diperbaiki lagi, semoga Allah memberi negarawan yang baik, yang berkenan di hati; untuk itulah hendaknya setiap Ahmadi, khususnya Ahmadi Pakistani, baik yang tinggal di Pakistan maupun di luar negeri, agar mendokan hal ini.

Selanjutnya Huzur menyinggung situasi di Indonesia. Saat ini gerakan anti-Ahmadiyyah lainnya tampak merebak lagi. Di berbagai daerah, beberapa rumah dan masjid milik orang-orang Ahmadi diserang, dan orang-orangnya diancam. Beberapa instansi / departemen pemerintah tampak berdiri menyokong di belakang situasi   tersebut untuk menciptakan kesan salah, bahwa negara menjadi tidak stabil dan membahayakan, sehingga dapat melapangkan jalan mereka untuk membuat pelarangan terhadap Jemaat Ahmadiyah. Akan tetapi Allah akan menggagalkan rencana buruk mereka. Mereka pikir mereka dapat menghabisi Jemaat dengan cara itu. Mereka sudah merencanakan dan mengupayakannya hal semacam itu sejak seratus tahun ini. Kalaulah Jemaat ini buatan manusia, tentu sudah habis sejak lama. Akan tetapi, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. telah dijanjikan oleh Allah Taala, bahwa Jemaat ini akan berhasil dan terus tumbuh berkembang. Oleh karena itu kita tidak khawatir bahwa mereka akan berhasil menghabisi Jemaat Ahmadiyyah, ataupun memasung perkembangannya di Indonesia. Dengan karunia Allah Taala, kaum Ahmadi Jamaat Indonesia dikenal baik semangat pengorbanannya; Bila pun ada satu dua orang yang menjadi lemah imannya, Allah Taala menggantinya dengan lebih banyak lagi orang-orang yang kuat keimanan dan keyakinannya.

Huzur bersabda, kita menyaksikan kebenaran wahyu yang diterima Hadhrat Masih Mau'ud a.s.: "Aku akan sampaikan tablighmu ke seluruh pelosok dunia"; yang penggenapannya senantiasa lebih mulia dan bertambah-tambah lagi pada setiap harinya. Kita tidak perlu mengkhawatirkan Jemaat. Yang perlu diprihatinkan adalah semoga Allah melindungi orang-orang Ahmadi dari segala keburukan. Huzur bersabda, kaum Ahmadi di seluruh dunia harus senantiasa ingat, agar jangan main hakim sendiri. Akan tetapi juga jangan sampai lekang mengkhidmati manusia karena berbagai penentangan terhadap mereka. Dan tidak pula mengendurkan upaya pertablighan Dai Ilallah.

Huzur bersabda, beberapa tahun yang lalu ketika gempa tsunami menyapu Indonesia, pada sat itu tengah terjadi gerakan anti-Ahmadiyah yang sengit. Namun, kita tetap membantu mereka, karena dengan karunia Allah Swt qalbu kita senantiasa dipenuhi rasa simpati terhadap penderitaan manusia. Adalah kewajiban kita untuk membantu mereka meskipun mereka akan berusaha menyengat kita kembali. Karena ganjaran pahala kita tidak tergantung kepada mereka. Hanya Allah-lah yang memberikan karunia-Nya. Tugas kita hanyalah menebar kebaikan demi untuk menarik keridhaan-Nya. Untuk itu, setiap Ahmadi hendaknya bekerja keras disertai dengan doa dan sabar istiqamah. Jangan merasa lelah karena penganiayaan, karena kewajiban harus tetap dilaksanakan.

Membacakan ayat 2 dan 154 Surah Al Baqarah, Huzur bersabda, ayat-ayat ini memerintahkan kita agar kembali kepada Allah dengan penuh kerendahan hati (tawadhu); karena berbagai penganiayaan ini hanya cobaan, yang memerlukan kesabaran dan istiqamah agar dapat terus merambah maju bergerak. Menghadapi berbagai cobaan ini kita tidak perlu meminta bantuan kekuatan duniawi, melainkan hanya kepada Allah Swt saja. Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi keburukan. Pertolongan Ilahi segera datang dengan segala kebesarannya. Kemenangan nyata Jemaat ini adalah penggenapan kebenaran janji Ilahi, bahwa pada akhirnya Jemaat Ahmadiyah, Islam yang sejati inilah, yang akan unggul.

Membacakan ayat 48 Surah Ibrahim (14:48), Huzur bersabda, setiap Ahmadi hendaknya yakin, bahwa sesuai dengan janji Ilahi ini, pertolongan Allah senantiasa menyertai Jemaat yang dikasihi-Nya ini. Huzur mendoakan, semoga para penentang kita tidak menjadi mangsa hukuman Allah Swt – sebagaimana dikemukakan oleh ayat ini – disebabkan oleh kedunguan mereka. Semoga mereka menyadari peringatan Ilahi ini.

Huzur bersabda, boleh jadi mereka dapat menyusahkan kita untuk sementara waktu. Akan tetapi mereka sekali-kali tidak akan berhasil merampas ketenteraman hati dan ketenangan pikiran sebagai buah karunia keimanan kita. Kita senantiasa memohon bantuan Allah dan berdoa, "ihdinaa shiratal mustaqiim", tunjukilah kami jalan yang lurus. Tidak menunjukkan ketergesa-gesaan. Karena tugas kita-lah untuk memperlihatkan sikap sabar yang tinggi, sehingga kita menjadi pewaris berbagai karunia   Allah Swt.

Setelah membacakan ikhtisar berbagai tulisan Hadhrat Masih Mau'ud a.s., Huzur mengakhiri Khutbah dengan doa, semoga Allah memudahkan setiap diri kita untuk tetap melangkah di jalan ketakwaan, dan senantiasa memahami missi Ahmadiyyah, Islam yang sejati, sesuai dengan ajaran dan harapan Hadhrat Masih Mau'ud a.s..

 

transltByMMA/LA112507; Edited byMP.BudiR/MarkazJAI

Please note: Department of Tarbiyyat, Majlis Ansarullah USA takes full responsibility of anything that is not communicated properly in this message.

2 komentar:

  1. Hallo, Mln Shb! Sy baru nemu blog ini.

    Gmana klo saya kopi terjemahan ini utk konsumi kami di Kby. Okay? Jd, kami gak usah capek2 lagi nerjemahin dr Alislam.org.

    Thnks'o much, jzkmllh.a.j..

    BalasHapus

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...