Kamis, 14 Februari 2008

Khutbah Huzur tgl 08-02-2008 - Full

Khutbah Huzur tgl 08-02-2008

KHUTBAH JUM'AH HADZRAT KHALIFATUL MASIH V atba.

Tanggal 08 Pebruari 2008 dari Baitul Futuh London U.K.

Alih bahasa : Hasan Basri

VARIASI MISSI HADZRAT IMAM MAHDI a.s.

Hadzrat Masih Mau'ud a.s. bersabda : Kesan-kesan istimewa dari pada doa'-do'a yang dipanjatkan diwaktu percobaan-percobaan tengah berlangsung timbul sangat mengherankan sekali. Sungguh benar bahwa Tuhan kita dapat dikenal melalui do'a-do'a. Ini perkara asas yang sangat dalam sekali untuk dipahami oleh setiap orang mu'min yang sejati. Tanpa memiliki kebiasaan memanjatkan do'a atau kebiasaan merundukkan kepala untuk berdo'a dihadapan Allah swt pengakuan diri sebagai orang beriman sungguh tidak ada artinya. Apa yang Hadzrat Masih Mau'ud a.s telah bersabda bahwa Tuhan kita dapat dikenal dengan perantaraan do'a, itulah sekarang yang harus menjadi keistimewaan setiap orang Ahmadi, memang harus demikian, tidak hanya diwaktu datangnya percobaan-percobaan, bahkan dihari-hari keadaan sedang aman-damai dan tenang-tenterampun senantiasa harus banyak memenjatkan do'a sambil merundukkan kepala dihadapan Allah swt dan sambil menganggap bahwa Dia-lah sumber segala kekuatan, sambil memiliki rasa takut yang sebenar kepada-Nya didalam hati, maka mereka inilah orang-orang mu'min sejati. Dan apabila masa percobaan telah tiba maka iman mereka itu semakin bertambah kokoh dari sebelumnya bahkan semakin melompat setinggi-tingginya. Dan mereka lebih giat dari sebelumnya didalam usaha untuk meraih keridhoan Allah swt. Timbulnya percobaan dan hambatan-hambatan itu sipatnya hanya sementara, tidak membuat hati mereka gentar. Bahkan dengan timbulnya macam-macam percobaan dan hamabatan-hamabatan itu justru menambah mereka semakin giat beribadah kepada Allah swt. Jadi, inilah perobahan (revolusi) yang telah dibangkitkan oleh Hadzrat Imam Mahdi, Masih Mau'ud a.s. didalam jiwa setiap orang Ahmadi. Dan selama keadaan kita tetap bersiteguh seperti itu maka kita akan menjadi para pewaris karunia-karunia Allah swt secara berterusan.

Pada suatu ketika Hadzrat Masih Mau'ud a.s. bersabda: Diantara Doa'a dan tenggang waktu diantara terkabulnya do'a itu kadangakala timbul percobaan secara berturut-turut bahkan timbul juga percobaan yang demikian kerasnya sehingga hampir mematahkan semangat, akan tetapi bagi orang yang tetap teguh dan sabar dalam menghadapi percobaan-percobaan dan kesulitan-kesulitan itu dia dapat mencium aroma pertolongan Allah swt dan ia dapat menyaksikan hal itu dengan pandangan firasatnya. Dan setelah itu barulah pertolongan Tuhan turun kepadanya. Salah satu rahasia yang terkandung didalam turunnya percobaan-percobaan diwaktu itu ialah untuk memicu dia supaya bertambah semangat berdo'a. Sebab semakin keras timbul kegelisahan dan ketegangan perasaan dalam pikiran, semakin keras pula timbul kekhusyuan didalam ruhani secara terus-menerus. Dan hal itu menjadi salah satu sarana terkabulnya do'a. Jadi, janganlah sekali-kali merasa cemas, jangan berprasangka buruk terhadap Tuhan dengan menunjukkan perangai kegelisahan dan ketidak sabaran. Sekali-kali jangan berpikir bahwa do'aku tidak terkabul atau tidak akan terkabul. Prasangka demikian bisa menjadi sebab hilangnya keyakinan bahwa Tuhan Zat Pengabul do'a-do'a.


Sebagaimana telah saya katakan, dari kutipan sabda Hadzrat Masih Mau'ud a.s. kita dapat menyaksikan dengan jelas bahwa bersujud sambil merendahkan diri dihadapan Allah swt satu keistimewaan setiap orang Ahmadi dan sememangnya harus demikian dan setelah melewati hambatan-hambatan sementara dan percobaan-percobaan lainnya iman dan keikhlasan mereka semakin meningkat. Dengan mengutip sabda beliau ini saya bermaksud menjelaskan bahwa dibeberapa negara didunia sudah mulai timbul gerakan usaha untuk melawan dan menyusahkan Ahmadiyah. Disana secara langsung ataupun tidak langsung sedang disusun rencana-rencana untuk menyerang Ahmadiyah. Dan ini merupakan api hasad yang sedang dikobarkan oleh orang-orang biasa, golongan-golongan ataupun oleh pemerintah negara-negara tertentu. Luapan api hasad ini mulanya banyak berkobar dizaman Hadzrat Masih Mau'ud a.s., yang timbul dari dalam maupun dari luar, baik dari orang-orang muslim sendiri maupun dari orang-orang non muslim. Jika hal itu timbul dari pihak non muslim tiada lain sebabnya karena sejak dizaman Hadzrat Masih Mau'ud a.s. mereka tidak dapat menahan perasaan marah melihat kemajuan-kemajuan Islam melalui Jema'at ini, yang akan menang diatas agama-agama lain. Dan jika hal itu timbul dari pihak orang-orang muslim sendiri dan dari pemimpin-pemimpin Islam serta dari para Mullah, karena mereka merasa takut jangan-jangan kedudukan dan kekuasaan mereka akan hilang dan takut para pengikut merekapun akan lari dari mereka kemudian masuk kedalam Jema'at ini. Dan untuk menyelamatkan posisi dan kedudukan mereka itu terpaksa mereka bertekuk lutut dan menyembah-nyembah dihadapan orang-orang non muslim diwaktu itu untuk meminta bantuan dan perbuatan mereka seperti itu tidak dianggap aib oleh mereka. Semoga Allah swt memberi akal kepada mereka dan mengasihani mereka. Orang-orang muslim seperti itu dengan tindakan-tindakan yang mereka lakukan, akibatnya berbalik, tindakan-tindakan itu merugikan mereka sendiri, sebabnya mereka telah melawan Ahmadiyah, Jema'at Allah swt. Mereka telah berusaha melawan taqdir Allah swt tentu mereka sendiri yang hancur binasa. Maka, dengan rasa simpati terhadap mereka disebabkan mereka berpegang kepada kalimah toyyibah, kita harus berdo'a juga untuk mereka supaya mereka mendapat hidayah.

Sambil mengumumkan diutusnya Hadzrat Imam Mahdi, Masih Mau'ud a.s. yaitu yang Allah swt umumkan dengan ayat 4 Surah Jumah :

وَآخَرِيْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوْا بِهِمْ

Dan Dia akan mambangkitkannya ditengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka, yang belum pernah bergabung dengan mereka. Dan Dia juga mengumumkan

وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Dan Dialah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Artinya Dia mengumumkan : Akulah Yang Maha Perkasa Yang telah mengutusnya. Tidak ada seorangpun yang akan mampu menghalang-halangi pekerjaan-Nya ini. Dan Dia Hakim, Maha Bijaksana. Dia telah memutuskan bahwa mutiara ajararan Islam hanya dapat diraih dengan jalan menggabungkan diri dengan Masih dan Mahdi ini. Maka sehubungan dengan tugas kita untuk menyampaikan amanat ini kepada dunia sangat diperlukan banyak-banyak berdo'a untuk menghadapi perbuatan hasad dan makar dari orang-orang hasid dan untuk melepaskan diri dari berbagai macam kesulitan yang menjadi percobaan bagi kita.

Pertama-tama di negara-negara mana saja sedang dilakukan penganiayaan terhadap warga Jema'at, kita harus banyak-banyak memanjatkan do'a untuk kekuatan iman mereka disana. Dan rundukkanlah kepala dihadapan Allah swt sambil memanjatkan do'a dan menangis dihadapan-Nya sedemikian rupa, sehingga hasilnya kita bisa segera menyaksikan kemenangan-kemenangan dan kemakbulan do'a-do'a yang kita panjatkan kepada-Nya. Dan orang-orang Ahmadi dimanapun berada diseluruh dunia yang sedang dalam keadaan aman tidak ada sebarang gangguan dan perlawanan yang menyusahkan, mereka harus banyak memanjatkan do'a untuk saudara-saudara Ahmadi mereka yang sedang dalam kesusahan itu. Sebab, telah diberitahukan hadis Rasulullah saw yang menerangkan keistimewaan orang-orang mu'min laksana sebuah jasad, jika terdapat bagian dari jasad kita sedang merasa sakit maka seluruh jasad kita akan merasakan sakit semuanya.

Jadi, siapapun dari antara saudara Ahmadi kita yang sedang menanggung kesusahan, kita anggap hal itu menjadi kesusahan kita sendiri. Bahkan perasaan hati orang-orang Ahmadi begitu sensitive dan sememangnya harus demikian bahwa siapapun diantara manusia yang sedang menanggung kesusahan, mereka harus sama-sama merasakannya. Maka apabila kita dengan perasaan hati yang luluh memanjatkan do'a bagi mereka agar segera terlepas dari percobaan dan kesusahan yang sedang menimpa mereka, maka pastilah Tuhan Yang Mujibud Da'wat akan mendengar do'a-do'a kita sehingga Dia akan menjauhkan semua kesusahan dan keprihatinan mereka itu.

Para penentang Ahmadiyah mengira bahwa semua perlawanan dan perbuatan anarkis yang mereka lakukan akan menghambat dan menghalangi kemajuan Ahmadiyah. Memang jika Ahmadiyah ini sebuah Jema'at ciptaan seorang manusia, maka sejak lebih dari seratus tahun lamanya taufan perlawanan terus berjalan tanpa berhenti, tentu Jema'at ini sudah hancur binasa. Siapa orang Ahmadi yang tidak tahu bahwa di Pakistan disebabkan timbulnya serangan-serangan yang dilakukan dengan hebat oleh pihak lawan telah menjadikan Jema'at disana semakin tumbuh subur, berbunga dan semakin berbuah dengan lebatnya lebih hebat dan lebih banyak dengan cepatnya dari waktu-waktu sebelumnya.

Jadi, kami tidak pernah merasa pusing bahwa perlawanan dan penyerangan dari pihak lawan menjadi penghambat bagi perkembangan dan kemajuan Jema'at Ahmadiyah ini. Sekarang nampaknya di Pakistan sedang hangat dilakukan usaha-usaha berbagai cara melawan Jema'at Ahmadiyah. Memang dimana-mana secara kecil-kecilan juga selalu timbul tindak kekerasan terhadap Jema'at Ahmadiyan, namun sekarang nampaknya diseluruh bahagian negeri itu sedang dilakukan perlawanan dan penganiayaan dengan cepat dan serempak. Dimana terdapat peluang, disana tak segan-segan mereka membawa kasus tuduhan dusta tentang Ahmadiyah kepengadilan.

Beberapa hari yang lalu seorang anak Ahmadi berumur tiga belas tahun dibawa ke pengadilan oleh seorang polisi. Seorang Maulvi melaporkan kepada polisi bahwa anak itu telah memukuli seorang maulvi lain. Sedangkan maulvi yang katanya telah dipukuli itu justru menolak bahwa ia tidak pernah dipukul oleh anak itu. Jadi nyatalah bahwa tindakan seorang maulvi itu semata-mata perbuatan nakal yang dibuat-buat, sehingga katanya orang itu telah dipukuli sampai babak-belur (sampai parah sekali), sehingga ia harus masuk hospital (rumah sakit). Seorang maulvi muda yang kuat bagaimana dipukuli oleh seorang kanak-kanak umur tiga belas tahun sampai babak belur dan iapun tidak melawan. Maksud dari kejadian dibuat-buat ini tiada lain agar ditimbulkan rasa takut sedemikian rupa didalam benak generasi mendatang, yakni jika anak ini tetap bertahan juga sebagai orang Ahmadi, jangan sampai dia menjadi orang yang aktif.

Merekapun berpikir, bahwa dengan cara menutup izin untuk mengadakan Jalsa Salana dan melarang kegiatan-kegiatan lainnya untuk Tarbiyyat anak-anak remaja yang biasa diselenggarakan di Rabwah mereka pikir telah berhasil untuk melemahkan Ahmadiyah sehingga mereka menjadi pasiv tidak mempunyai sebarang kegiatan. Menurut pikiran mereka jika perlakukan kekerasan seperti itu ditingkatkan lagi maka Tarbiyyat anak-anak remaja Ahmadi menjadi mundur dan lemah, akhirnya mereka akan menjauh dari Jema'at.

Sebetulnya orang-orang yang buta akal seperti itu tidak tahu bahwa pelita yang dinyalakan oleh Tuhan sendiri tidak mungkin akan padam dengan tiupan mulut mereka itu. Berapa banyaknya surat-surat datang setiap hari kepada saya dari anak-anak muda Jema'at di Pakistan, yang ditulis dengan perasaan yang seakan-akan mereka terbenam didalam keikhlasan dan kesetiaan yang merupakan bukti nyata bahwa mereka telah memenuhi janji-janji mereka dengan mengatakan : Kami tetap bersedia untuk mengurban jiwa-raga harta waktu dan kehormatan kami demi tetap berdirinya Khilafat Ahmadiyah. Mereka melakukan pengurbanan dan setiap sa'at akan terus melakukan pengurbanan untuk selama-lamanya. Sebetulnya musuh-musuh Jema'at tidak akan mampu menghambat atau membendung pekerjaan Jema'at kita.

Maka barangsiapa yang mempunyai hubungan erat dengan Khilafat, sesungguhnya karena dia telah mengikat hubungan dengan Hadzrat Masih Mau'ud a.s. Dan timbulnya hubungan dengan Hadzrat Masih Mau'ud a.s. disebabkan adanya hubungan dengan Hadzrat Rasulullah saw. Sedangkan Hadzrat Rasulullah saw adalah zat perantara untuk sampai kepada Allah swt. Maka orang-orang ang mempunyai hubungan erat dengan Allah swt dan imannya sangat kokoh-kuat kepada-Nya, apakah ancaman-ancaman dan teriakan-teriakan seperti suara keledai bisa membuat mereka menjadi takut dan gentar?? Tidak!! Sama sekali tidak!!

Maka, wahai para Pemuda Ahmadiyah!! Jalinlah terus hubungan dengan Allah swt se-erat mungkin, sebab cara itulah sebagai ciri khas atau keistimewaan seorang Pemuda Ahmadiyah!! Dan itulah keistimewaan seorang lelaki Ahmadi dan itulah keistimewaan seorang wanita Ahmadi dan inilah keistimewaan seorang anak Ahmadi.

Demikian juga di Hindustan (India) ditempat mana tinggal orang-orang Islam sebagai majority (mayoritas) para Mullah disana melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap orang-orang Ahmadi. Orang-orang Islam demikian hanya nama saja sebagai orang-orang muslim. Seorangpun diantara mereka tidak ada yang tahu sembahyang dan tidak pula tahu mengucap dua kalimah syahadah, apa lagi membaca Kitab Suci Al Qur'an, mereka buta sama-sekali. Mereka hanyalah tahu mengatakan : " kafir bukan orang-orang Islam" terhadap orang-orang Ahmadiyah. Disana mereka menyebarkan ancaman-ancaman kepada para Muballighin kita. Maka, sebagaimana telah saya katakan kita jangan berhenti, terus bekerja melaksanakan apa yang telah diwajibkan atas kita semua. Dan tundukkanlah kepala dihadapan Allah swt sambil memanjatkan do'a kepada-Nya untuk menghadapi semua ancaman dan tantangan mereka itu. Semoga Allah swt menempatkan kita semua dibawah naungan perlindungan-Nya. Dan sekarang ini timbul semakin meningkat perlawanan dan tantangan dengan gigihnya terhadap Ahmadiyah, sebenarnya mereka tengah didesak dan dipicu oleh berkobarnya api hasad dan cemburu social yang menyembur dari dalam hati mereka yang sudah sangat panas. Dan juga disebabkan genapnya seratus tahun Khilafat Ahmadiyah semenjak wafat Hadzrat Masih Mau'ud a.s. bahwa menurut anggapan mereka, kita ini sudah hampir mau dihancur-leburkan semuanya, namun sekarang kata mereka, Ahmadiyah malah akan mengadakan pesta seratus tahun berdirinya Khilafat Ahmadiyah. Jadi hati mereka semakin gerah hampir meletup kepanasan. Jadi dengan adanya perlawanan yang bertubi-tubi memberikan bukti nyata kepada kita bahwa Jema'at Ahmadiyah, dengan karunia Allah swt, sedang berderap maju diatas jalan kemajuan dan kejayaan.

Tentang Indonesia

Sejak beberapa tahun yang lalu para penentang Ahmadiyah di Indonesia sedang mengadakan serangan dan penganiayaan dengan sangat keras. Banyak rumah-rumah orang Ahmadi dijarah, dibakar dan dihancurkan, Masjid-masjid mereka dihancurkan dan dibakar, pemerintah disana juga mula-mula mendukung orang-orang yang menamakan diri mereka ulama dan pemimpin umat, karena takut kepada mereka. Atau mungkin dibeberapa daerah dimana banyak terjadi kerusuhan anti Jema'at, pemerintah daerah disana juga disebabkan takut kepada kelompok yang menamakan diri ulama mendukung mereka juga. Bagaimanapun sejak beberapa lama karena melihat pengaruh para ulama yang perlu mereka pertimbangkan, pemerintah daerah juga mulai menentang Jema'at dan disebabkan pemerintah daerah disana telah memberi berbagai macam peringatan terhadap Jema'at kita, pemerintah pusat turun tangan untuk memecahkan masalah mereka itu. Kamudian mereka mengeluarkan perjanjian bersama yang beberapa hari kemudian isi perjanjian itu dimuat didalam surat-surat khabar, namun tidak semuanya, sebagian dimuat sebagian ditinggalkan. Kerananya perjanjian itu tidak dapat dipahami secara sempurna. Tentang mana sudahpun saya membicarakannya didalam khutbah-khutbah Jum'at yang lepas. Bagaimanapun berita-berita yang diterbitkan didalam surat-surat khabar itu dapat dijumpai didalam internet juga. Barangkali setelah membaca khutbah saya yang lalu, beberapa orang Ahmadi yang tidak mengetahui keadaan sebenarnya, mereka telah menyatakan tidak tahu masalah yang sebenarnya kepada saya. Untuk menghapus fitnah ini jika kami harus memprcayainya juga tidak ada halangan apa-apa. Karena itu ia telah menulis dengan mengatakan saya tidak tahu pasti tentang itu. Atau kami tidak tahu jalan yang mana yang baik bagi kami untuk diikuti. Sebagai contoh salah satunya ia telah menulis : Hadzrat Rasulullah saw juga telah mengakui diwaktu terjadi perjanjian Hudaibiyah bahwa perkataan Rasulullah dihapus dari dalam perjanjian itu. Sekarang yang menjadi soal pertama sekali adalah : siapa yang telah menghapus perkataan itu ? Hadzrat Rasulullah saw sendirilah yang telah menghapusnya. Sedangkan Hadzrat Ali menolaknya sambil berkata : Ya Rasulallah !! Hal ini tidak bisa saya terima !

Perjanjian Hudaibiyah

Sebagaimana telah saya katakan, Rasulullah saw sendiri menghapus perkataan itu dengan tangan beliau sendiri dan bersabda : Mereka tidak percaya bahwa saya ini seorang Rasul Allah. Oleh sebab itu saya hapus perkataan itu ! Akan tetapi orang-orang yang percaya kepada beliau sebagai Rasul Allah, mereka tidak berani berbuat apa-apa. Hadzrat Rasulullah saw juga karena memahami perasaan mereka tidak mengeluarkan sebarang perintah untuk melakukan hal itu.

Jadi, bukanlah pekerjaan kita untuk melakukan kemunafikan atau menunjukkan kelemahan iman dan membuat suatu keputusan yang merendahkan kedudukan Hadzrat Imam Mahdi, Masih Mau'ud a.s. demi menyenagkan hati mereka itu. Kita menganggap dan mempercayai Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani a.s. sebagai Masih Mau'ud dan Mahdi Mau'ud. Jika kita melepaskan diri dari pendirian ini maka sedikitpun kita tidak mempunyai nilai apa apa disis Tuhan. Dengan melepaskan diri dari pendirian ini maka sedikitpun kita tidak mempunyai hakikat apa-apa disisi Tuhan. Keindahan kita terletak pada kedudukan sebagai anggauta dari pada Jema'at Hadzrat Masih Mau'ud a.s. dengan penuh keyakinan kepada Masih Mau'ud yang telah melenyapkan kegelapan dengan cahaya yang terang-benderang. Pendirian dan penda'waan kita dizaman kegelapan ini adalah Hadzrat Masih dan Mahdi telah membukakan pintu rahasia dan hakikat kalimah toyyibah dan kalimah syahadat kepada kita. Dan telah menyinari kalbu-kalbu kami dengan nur yang sejati dari padanya. Hadzrat Masih dan Mahdi inilah yang telah mengajarkan kepada kami cara-cara untuk berjumpa dengan Allah swt sesuai dengan ajaran Kitab Suci Al Quran. Hadzrat Masih dan Mahdi sebagai Asyiq Shadiq Rasulullah saw inilah yang telah mengajar kami untuk tenggelam didalam kecintaan terhadap Nabi Suci Muhammad saw. Apakah kepada Hadzrat Masih dan Mahdi yang Nabi Muhammad saw sendiri telah memberi nama Masih dan Mahdi dan beliau sendiri memanggilnya "Mahdi kami", kita tinggalkan menyebut beliau sebagai Masih dan Mahdi hanya disebabkan timbulnya kesusahan sedikit saja atau karena hanya untuk menyenangkan hati mereka yang menamakan diri ulama? Apakah Masih dan Mahdi yang ditunggu-tunggu itu dan sekarang telahpun datang dengan tanda-tandanya yang dijanjikan sudahpun sempurna dan penda'waannya juga sudah diumumkan dan semua tuntutan situasi dunia telah terpenuhinya, setelah menyaksikan hal itu semua disebabkan takut kepada ancaman manusia walaupun Rasulullah saw telah memberi nama kepada orang yang ditunggu-tunggu itu Masih dan Mahdi, akan tetapi demi menyenangkan hati orang-orang dunia, sekalipun kami telah lama menggabungkan diri dengan orang-orang yang telah beriman kepada beliau, kami harus menyebut nama beliau dengan nama yang lain ? Dan sebagai imbalannya kalian harus membatalkan rencana serangan yang akan kalian lakukan kepada kami jangan diteruskan? Apakah setelah menyaksikan terjadinya gerhana bulan dan matahari dengan memberi nama yang lain selain dari Masih dan Mahdi akan menganggap sesuai nama itu dengan terjadinya tanda yang agung itu ? Ataukah, na'udzubillah Allah swt telah memberi kesaksian yang dusta ? Apakah kita harus menyatakan dusta kepada nubuatan Al Qur'anul Karim yang telah sempurna pada zaman sekarang ini ? Apakah disatu pihak setelah kita bai'at kepada beliau, mempercayai beliau sebagai Utusan Allah swt, dipihak lain lagi kita menganggap tidak benar kepada ilham beliau dimana Allah swt telah memberi khabar suka seperti berikut dibawah ini :

اِنَّ اْلمَسِيْحَ اْلمَوْعُوْدَ الَّذِيْ يَرْقُبُوْنَهُ وَاْلمَهْدِيَّ اْلمَسْعُوْدَ الَّذِيْ يَنْتَظِيْرُوْنَهُ هُوَ اَنْتَ

Artinya : Sesungguhnya Masih Mau'ud dan Mahdi Mas'ud yang ditunggu-tunggu adalah engkau sendiri.

Kemudian berfirman lagi :

وَلاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُمْتَرِيْنَ

Artinya : Maka janganlah engkau menjadi salah seorang yang ragu.

Berdasarkan semua perkara yang telah diuraikan diatas ini, kerana melihat situasi, setelah menjadi pengamal semua yang telah diuraikan sebelumnya diatas, demi situasi, apakah kita masih dapat dikatakan sebagai orang Ahmadi ? Jadi, ingkar kepada Masih dan Mahdi tentu menjadi ingkar kepada Ahmadiyah juga. Dan tidak akan ada seorang Ahmadipun yang sanggup memikul tanggung-jawab seperti itu.

Perjanjian bersama yang telah ditanda-tangani oleh kedua belah pihak antara Pemerintah dan Orang-orang Ahmadi yang telah dimuat didalam Surat-surat Kabar, telah memberi kesempatan kepada orang-orang Jema'at Lahore juga untuk ikut gaduh dalam pertentangan itu. Dikalangan mereka timbul juga emosi perlawanan dan tuduhan palsu sehingga perkara yang sudah basipun dimunculkan kembali. Dan mereka telah menerbitkan berita bahwa orang-orang Ahmadiyah sudah merubah pendirian mereka. Yang dimaksud oleh mereka tiada lain bahwa mereka merasa telah menang dalam pernyataan palsu da'wa mereka, dan mengatakan, sekarang orang-orang Ahmadi Qadiani juga sudah mengakui, na'udzu billah (kita berlindung kepada Allah), bahwa Hadzrat Masih Mau'ud a.s. bukan Nabi, melainkan Mujaddid dan Mursyid saja.

Mengapa perkara itu timbul? Pertama, karena Pengurus Jema'at Ahmadiyah Indonesia yang telah mengirim sebuah Panitya untuk mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia, diadalam hati mereka sedikitpun tidak ada pikiran untuk mengingkari Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani a.s. sebagai Masih, Mahdi atau Nabi. Dan seorang anggautapun tidak akan ada yang berpikir seperti itu. Dengan karunia Allah swt Jema'at Indonesia dari segi keikhasan dan kesetiaan merupakan sebuah Jema'at yang maju dan salah satu Jema'at paling terdepan. Pengurbanan harta dan jiwa-raga yang mereka serahkan demi Jema'at menunjukkan bukti yang nyata bagi keikhlasan dan kesetiaan mereka terhadap Jema'at. Tidak nampak sedikitpun kekurangan didalam keikhlasan dan kesetiaan mereka.

Jadi, hal ini merupakan tuduhan yang salah terhadap Jema'at Indonesia dan memang tuduhan pasti akan terus ada, jika mereka telah menunjukkan kelemahan iman demi mendapatkaan faedah yang sifatnya sementara. Pernyataan yang telah ditandatangani yang telah diambil oleh Pemerintah, didalamnya terdapat beberapa bahagian yang susunan perkataannya tidak jelas. Dengan menyetujui pernyataan itu tidak berarti bahwa seorang Ahmadi telah menunjukkan kelemahan imannya.

Jadi, tidak ada sebarang tuduhan terhadap seseorang Ahmadi bahwa ianya telah menunjukkan kelemahan imannya. Dan beliaupun (Amir Indonesia) telah menjelaskan pernyataannya demikian didepan saya baik didalam pesannya yang dikirim kepada saya maupun didalam suratnya yang dikirim kepada saya. Akan tetapi secara pasti dan jelas memang tidak dicantumkan perkataan Masih dan Mahdi. Sehingga juru pemberita surat-surat kabar mendapat peluang untuk memutar balik fakta kemudian hasil reka-yasa mereka itu dimuat didalam media surat kabar yang sedikitpun pendapat mereka seperti itu tidak terlintas didalam pikiran seorang Ahmadi. Bagaimanapun orang-orang dari Jema'at Lahore telah mengambil kesempatan untuk memetik berita itu lalu disulut dan dibesar-besarkan.

Ketika telah saya uraikan dengan jelas didalam Khutbah Jum'ah yang lepas dan pendirian kita itu telahpun dimuat didalam surat-surat khabar (yang merupakan satu kebaikan dari pihak Surat Kabar itu), namun masih juga para pengikut Jema'at Lahore itu bersikeras dan mereka membuat kegaduhan sehingga mereka menelepon kepada Seksi Press kita di London sambil mengatakan : Sampai sekarang kami belum juga merasa jelas tentang pernyataan itu yang masih semrawut.

Sesungguhnya mereka tidak akan merasa puas kecuali jika Tuhan menghendaki untuk memberi kepuasan kepada mereka. Jika mereka tidak mau mendengar dan bersedia menerima pendapat seseorang, maka manusia tidak akan mampu memberi kepuasan kepada mereka. Bagaimanapun apa yang hendak kita jelaskan sudah dijelaskan kepada mereka.

Seruan Kepada Jemaat Lahore

Sekarang saya ingin mengatakan kepada orang-orang Jema'at Lahore : Takutlah kalian kepada Tuhan dan tengoklah nubuatan-nubuatan Hadzrat Rasulullah saw dan tekunilah baik-baik ilham-ilham Hadzrat Masih Mau'ud a.s. kemudian periksalah keadaan sendiri, apakah pendirian Hadzrat Masih Mau'ud a.s. ada pada kalian, apakah kalian sedang melangkah menuju kemajuan-kamajuan yang telah dijanjikan? Apakah dengan menganggap Anjuman lebih tinggi kedudukannya dari pada Khilafat kalian mampu memancangkan bendera Islam dan Ahmadiyah diseluruh dunia? Apakah kalian telah berusaha mengibarkan bendera itu dengan rasa tanggung-jawab terhadap sesuatu? Atau apakah kalian mendapat bahagian dari keimanan terhadap Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani sebagai Masih Mahdi dan Nabi? Dan kalian mengakui kebenaran Nizam Khilafat sesudah beliau? Sedangkan orang-orang yang telah mengikuti bai'at kepada Khilafat telah mampu menyebarkan amanat Ahmadiyah yaitu Islam hakiki sampai ke 189 negara didunia. Apa yang telah kalian lakukan? Apakah kesaksian Tuhan secara amaliah tertumpu kepada orang-orang yang beriman kepada beliau sebagai Nabi ataukah kepada orang-orang yang beriman kepada beliau hanya sebagai guru atau sebagai mursyid atau sebagai mujaddid saja?

Maka, sekarang dengan perasaan takut kepada Tuhan akhirilah perpisahan ini sampai disini. Dan tengoklah bagaimana sabda Hadzrat Masih Mau'ud a.s. tentang diri beliau sendiri. Kalian-pun menerbitkan buku-buku beliau itu, mencetaknya juga dan mendapat taufiq untuk membacanya juga dan mendapat taufiq untuk memahaminya juga. Bukalah Al Qura'an dan bacalah sendiri bagaimana firman Allah swt tentang orang-orang yang beriman kepada sebagian dari padanya dan mengingkari sebagian lagi dari padanya.

Hadzrat Masih Mau'ud a.s. pernah bersabda : Tidak menjadi syarat untuk membuat nubuatan harus menerima khabar dari Tuhan dan tidak menjadi syarat untuk menjadi Nabi harus ada syari'at. Hanya dengan perantaraan kecintaan sejati kepada Tuhan pintu perkara-perkara yang ghaib akan terbuka. Apabila saya sampai sa'at ini telah menerima seratus lima puluh lebih nubuatan dari Tuhan dan telah menyaksikan dengan jelas kesempurnaannya dengan mata kepala sendiri, maka bagaimana saya bisa menolak diri saya disebut Nabi atau Rasul ? Dan selama Tuhan telah memberi saya nama Nabi dan Rasul, bagaimana saya harus menolaknya ? Atau saya harus takut kepada manusia menggunakan nama yang telah diberikan Tuhan itu kepada saya? Saya bersumpah atas nama Tuhan Yang telah mengutus saya, orang yang mengada-ada atas nama-Nya adalah laknat ! Dialah Yang telah mengutus saya sebagai Masih Mau'ud. Sebagaimana saya beriman kepada ayat-ayat suci Qur'an Karim demikian juga tanpa perbedaan sebesar zarrahpun saya beriman kepada wahyu yang sungguh-sungguh sangat jelas yang telah turun kepada saya. Yang kebenarannya secara mutawatir (secara terus-menerus) telah terbuka kepada saya. Dan saya sambil berdiri didalam Baitullah berani bersumpah bahwa wahyu suci yang turun kepada saya adalah kalam dari Tuhan Yang sama Yang telah menurunkan Kalam-Nya kepada Hadzrat Musa a.s, Hadzrat Isa a.s. dan kepada Hadzrat Nabi Muhammad saw. Bumi dan langit juga telah memberi kesaksian kepada saya. Demikian juga langit telah berbicara untuk saya dan bumi juga bahwa saya ini Khalifatullah. Akan tetapi sesuai dengan nubuatan-nubuatan, pasti (penda'waan ini) akan di-ingkari juga. Sebabnya ialah diantara mereka yang hatinya tertutup mereka tidak akan menerimanya. Saya tahu bahwa Tuhan akan mendukung saya, sebagaimana Dia senantiasa mendunkung Rasul-rasul-Nya. Tidak akan ada yang mampu menandingi saya. Sebab mereka tidak menerima dukungan dari Tuhan. Ditempat mana saja saya telah mengingkari kenabian dan kerasulan hanyalah dalam arti bahwa saya bukan seorang pembawa syari'at secara mustakil (langsung tanpa perantara Nabi sebelumnya) dan bukan pula saya seorang Nabi secara mustakil (di-utus langsung tanpa melalui ajaran Nabi sebelumnya). Melainkan dalam arti bahwa saya setelah memperoleh berkat-berkat ruhani dari Rasul Jungjunanku yang saya ikuti dengan patuh ta'at saya mendapatkan sebutan untuk diri saya sebagai Rasul dan sebagai Nabi, tanpa membawa sebarang syari'at baru dan dengan perantaraannya saya memperoleh ilmu tentang yang ghaib. Dengan kedudukan seperti itu saya tidak pernah mengingkari disebut Nabi. Bahkan dengan arti seperti itulah Allah swt memanggil nama saya Nabi dan Rasul. Jadi sekarangpun saya tidak mengingkari diri saya sebagai Nabi dan Rasul dalam arti yang sama seperti itu. Maka, setelah diterangkan begitu jelasnya, apakah masih juga ada keraguan?

Setelah Hadzrat Masih Mau'ud a.s. menerima perintah dari Allah swt apa yang beliau katakan tentang diri beliau, dengan jelas beliau mengumumkan : Saya adalah Nabi.

Dengan ribuan adab dan hormat saya berkata kepada sudara-saudaraku yang telah sesat dari jalan yang lurus : Marilah Saudara-saudaraku !! Masuklah bersama-sama kami untuk membangkitkan revolusi ruhani (perubahan ruhani besar-besaran) dimuka bumi. Allah swt telah mengutus Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani sebagai Masih Mau'ud dan Mahdi Mau'ud dan sebagai Nabi Zilli (Nabi Ummati). Beliaulah Masih dan Mahdi yang kedudukannya sebagai ghulam (hamba) dari pada Hadzrat Rasulullah saw yang akan menyebarkan amanat ajaran Islam keseluruh pelosok dunia, bahkan telah berhasil menyebarkannya kseluruh dunia. Yang kepadanya Allah swt telah berfirman dengan ungkapan yang sangat jelas sekali bahwa sekalipun ditengah-tengah perlawanan yang keras Dia telah mengumumkan : "Aku akan sampaikan tabligh engkau kesegenap penjuru dunia" Sekarang hanya orang-orang yang percaya kepada beliau sebagai Nabi dan bergabung dengan Khilafat setelah beliau yang menyaksikan sempurnanya wahyu ini. Amanat ini sekarang sedang menggema sampai ksegenap penjuru dunia melalui media electronik (MTA).

Jadi, sekarang perkara itu semualah yang meyakinkan bahwa beliau adalah Masih dan Mahdi. Dan Allah swt sendiri untuk mendukung Nabi-Nya ini sedang memperlihatkan mu'jizat-mu'jizat dalam menyampaikan amanat-Nya itu. Dan tidak ada sebarang kekuatan dunia yang bisa menghalanginya. Dan pernyataan Allah swt dengan firman-Nya : Aku akan sampaikan tabligh engkau kesegenap penjuru dunia. Didalam firman-Nya ini mengandung amanat bagi kita bahwa didalam melaksanakan amanat itu akan timbul banyak hambatannya, akan bertiup taufan perlawanan yang keras, kobaran api akan melambung menyala-nyala disebelah kanan dan kiri kita, pemerintah-pemerintah juga akan berusaha mengeluarkan banyak hambatan. Akan tetapi Allah swt Yang Aziz dan Ghalib memberi ketenteraman dengan firman-Nya : Hai Masih dan Mahdi ! Aku berikan ketenteraman kepada engkau dan kepada orang-orang yang beriman kepada engkau juga bahwa engkau datang dari pada-Ku dan engkau sedang berjuang untuk menyebarkan amanat-Ku ! Oleh sebab itu Aku telah memutuskan bahwa dukungan dan pertolongan-Ku senantiasa bersama engkau. Dan dengan tegas Aku katakan bahwa Aku akan sampaikan tabligh engkau kesegenap penjuru dunia.

Disatu tempat untuk memberi ketenangan Allah swt berfirman kepada beliau melalui ilham :

لاَ تَخَفْ اِنَّنِيْ مَعَكَ وَمَشْيِنَا مَشْيِكَ اَنْتَ مِنِّيْ بِمَنْزِلَةٍ لاَ يَعْلَمُوْنَ اْلخَلْقُ وَجَدْتُكَ مَا وَجَدْتُ اِنِّيْ مُهِيْنٌ مَنْ اَرَادَ اِهاَنَتَكَ وَاِنِّيْ مُعِيْنٌ مَنْ اَرَادَ اِعَانَتَكَ اَنْتَ مِنِّيْ وَسِرُّكَ سِرِّيْ وَاَنْتَ مُرَادِيْ وَمَعِيْ اَنْتَ وَجِيْهٌ فِيْ حَضْرَتِيْ اِخْتَرْتُكَ لِنَفْسِيْ

Artinya : Janganlah engkau takut ! Sesungguhnya Aku bersama engkau dan Aku berjalan menyertai engkau. Martabat engkau disisi-Ku tidak diketahui oleh siapapun diantara manusia. Aku dapatkan engkau apa yang Aku dapatkan. Sesiapa yang hendak menghina engkau akan Aku hinakan-nya dan sesiapa yang hendak menolong engkau Aku akan menjadi Penolong-nya. Engkau adalah milik-Ku dan rahasia engkau adalah rahasia-Ku dan engkau adalah yang Aku maksud dan engkau bersama-Ku dan engkau disisi-Ku. Engkau orang terhormat disisi-Ku. Aku telah pilih engkau untuk Diri-Ku.

Jadi, orang yang telah diberi ketenangan dalam menghadapi sesuatu yang menakutkan, telah ditegaskan kepadanya untuk diberi dukungan-Nya, sudah diumumkan baginya, sesiapa yang akan menolongnya ianya akan ditolong-Nya, telah diumumkan pula baginya, sesiapa yang hendak menghina dan menentangnya akan dihinakan dan disengsarakan-Nya, orang yang telah dimasukkan kedalam kelompok orang-orang pilihan-Nya yang khas, untuk orang yang beriman kepadanya-pun tidak ada alasan untuk merasa gentar dan takut. Tidak perlu merasa takut dan cemas dari kesulitan dan kesusahan apapun karena hal itu hanya sementara.

Peristiwa Uhud

Didalam peristiwa Perang Uhud, sekalipun orang-orang beriman sudah dalam keadaan sangat terdesak, dan telah banyak menelan kerugian jiwa-raga dan harta, mereka tidak memberi kesempatan kepada musuh untuk mengalahkan mereka. Akhirnya merekalah yang mendapat mahkota kemenangan sambil meneriakkan suara dengan keras "Allhu 'Ala wa Ajal!" Maka sekarang juga apabila Allhu 'Ala wa Ajal telah mengumumkan hal-hal tersebut diatas untuk kekasih yang mencintai-Nya, maka kita yang beriman kepada-Nya, apa perlunya kita merasa takut kepada kesulitan-kesulitan ataupun ancaman-ancaman mereka yang sifatnya sementara ini ?

Beberapa hari yang lalu pernah terjadi pula beberapa kekhawatiran bagi orang-orang Arab (di Timur Tengah), diantara mereka orang-orang Ahmadi dan juga orang-orang Arab non Ahmadi yang simpatic dan yang memiliki rasa cinta terhadap Islam juga. Mereka merasa khawatir kareana atas desakan beberapa Pemerintahan Arab kepada pemilik satelit tayangan chanel (saluran) baru MTA 3 Al Arabiyya yang difocuskan khas kepada beberapa negara Arab (di Timur Tengah) telah ditutup disebabkan beberapa pemerintahan Negara-negara Arab, para Mullah yang pada takut kepada Kristen, sambil memandang kepada orang-orang Ahmadi, dan disebabkan berkobarnya api hasad didalam hati mereka juga terhadap Jema'at Ahmadiyah. Dan oleh karena tanpa menghiraukan factor akhlaq dan tanpa pemberitahuan sebelumnya saluran itu telah ditutup maka baik orang-orang Arab Ahmadi maupun orang-orang Arab non Ahmadi telah mengirimkan banyak sekali surat-surat kepada saya maupun kepada Pengurus MTA dan mereka mengatakan bahwa perbuatan itu perbuatan zalim. Tanpa pemberitahuan sebelumnya saluran ini telah ditutup? Dalam menjawab surat-mereka itu saya katakan kepada mereka : Sabarlah, insya Allah swt akan diusahakan supaya saluran ini dapat dimulai lagi secepat-cepatnya.

Dari khutbah saya hari ini tentu mereka sudah ma'lum apa penyebab ditutupnya saluran itu. Pemerintah-pemerintah yang tunduk kepada perbuatan munafiq, karena takut kepada kekuatan manusia dan disebabkan perasaan hasad juga telah berusaha untuk memblokir (menutup) saluran ini. Dinegara-negara Arab banyak padri-padri Kristen sedang melancarkan serangan-serangan terhadap Islam, dan Jema'at Ahmadiyah melalui MTA sedang giat menjawab serangan-serangan mereka itu, oleh sebab itu mereka juga memberi tekanan-tekanan supaya saluran MTA ini ditutup, kalau tidak MTA ini akan memberi pengaruh buruk terhadap orang-orang Kristen. Bagaimanapun akibatnya, mereka harus berurusan dengan Allah swt. Mereka dengan mengatas-namakan diri kepada Tuhan telah melakukan permusuhan terhadap orang-orang Tuhan. Mereka menganggap bahwa semua sumber kekuatan ada ditangan mereka. Akan tetapi Dia Yang Aziz, Tuhan Pemilik semua kudrat dan kekuasaan telah mengumumkan bahwa :

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ

Artinya : Dan mereka juga membuat rencana dan Allah pun membuat rencana. Dan Allah adalah sebaik-baik Perencana. (Al Imran : 55)

Dizaman Al Masih pertama juga telah dibuat banyak rencana. Karena itu didalam ayat ini telah diumumkan. Dan dizaman ini juga telah dibuat berbagai macam rencana untuk melawan Al Masih Muhammadi (yakni Masih Mau'ud a.s.) Akan tetapi Allah swt telah memberi ketenteraman hati kepada beliau dan para pengikut beliau. Jadi, peristiwa yang sedang kita hadapi, kita harus berusaha untuk mengantisipasinya. Hal itu semata-mata pekerjaan Allah swt untuk Al Masih-Nya. Dengan cara bagaimana Allah swt membuat perencanaan-Nya sehingga manusia tidak dapat membayangkan sebelumnya. Dan bagaimana Allah swt telah memberi pertolongan dalam hal ini? Untuk beberapa jam atau barangkali untuk satu hari saja lamanya saluran ini sudah ditutup. Bagaimanapun, hari ini juga Dia telah mengatur jalan lain sebagai gantinya bagi kita. Akan tetapi usaha yang pihak musuh lakukan untuk menutup saluran ini, sebagai gantinya Allah swt telah menghubungkan kita dengan seorang pengusaha satelit di Eropah yang sebelumnya juga pernah kita usahakan, namun pada waktu itu pesanan cukup ramai sehingga kita tidak dapat memperolehnya. Namun setelah terjadi pemblokiran ini Allah swt sendiri telah mengaturnya untuk kita sebagai gantinya. Satelit sebelumnya yang telah mereka tutup itu jangkauannya tidak begitu luas hanya sampai kepada beberapa negara Arab saja. Sehingga tidak dapat menjangkau negara Marokko dan beberapa negara lainnya yang sangat mendambakan MTA ini. Namun Satelit yang baru sebagai gantinya ini dapat menjangkau banyak sekali negara-negara hingga sampai kenegara Marokko itu dan beberapa negara lain disekitarnya. Sehingga keperluan mereka dapat dipenuhi. Alhamdulillah !!

Jadi, tengoklah ini semua pekerjaan Allah swt!! Dia, Tuhan Yang sangat tepat memenuhi janji-janji-Nya. Sekarang juga hambatan-hamabatan sedang berlaku dan akan berlaku terus. Akan terjadi serangan-serangan dari pihak musuh-musuh dan orang-orang hasad terhadap Jema'at . Namun seorang Ahmadipun tidak boleh merasa kecil hati dan putus asa atas serangan-serangan itu. Sudah sering saya katakan bahwa, sambil menyaksikan serangan-serangan mereka itu orang mu'min harus lebih banyak bersujud memanjatkan do'a dihadapan Allah swt. Jadi, tingkatkanlah semangat berdo'a kepada Allah swt. Jagalah sembahyang baik-baik dan penuhilah kewajibannya dengan teratur dan berilah perhatian untuk melaksanakan sembahyang nafal juga. Sebab dengan perantaraan do'a-do'a dan ibadah-ibadah itulah Allah swt menolong kita untuk menyempurnakan maksud-maksud kita. Jangan dibiarkan bibir-bibir anda berhenti bergerak untuk berzikir kepada Allah swt. Melalui gerakan-gerakan bibir itulah pintu-pintu kemenangan akan terbuka bagi kita. Insya Allah! Jadi, itulah nuktah dasar yang harus selalu diingat setiap waktu oleh setiap orang Ahmadi.

Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya bahwa sekarang dengan genapnya seratus tahun Khilafat Ahmadiyah, orang-orang Ahmadi sedang membuat program-program untuk merayakannya. Karena perasaan hasad (iri-hati) musuh-musuh Jema'at, mereka sedang membuat rencana untuk menyerang bahkan sedang melakukan serangan-serangan lebih hebat dari yang telah mereka lakukan sebelumnya. Dalam emosi hasad itu mereka akan menimpakan berbagai macam kesusahan dan kesulitan kepada kita karena mereka pikir, mengapa khilafat sudah dirampas dari tangan kami? Orang-orang (Ahmadi) ini sedang meni'mati khilafat, sedangkan mereka sendiri tidak. Dan orang-orang (Ahmadi) ini dengan kompak terikat dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh-kuat, sedangkan mereka tidak kompak demikian.

Para penentang (orang-orang muslim) telah menzahirkan pengakuan mereka secara terbuka bahwa mereka tidak akan dapat memperoleh kemajuan dan kemenangan tanpa berpegang kepada nizam (sistim) khilafat. Dan mereka telah menulis bermacam-macam ide dan pendapat mereka tentang khilafat sehingga memnuhi lembaran-lembaran surat-surat kabar dan majalah-majalah. Hampir setiap ari selalu dimuat karangan-karangan tentang khilafat didalam media cetak. Sebagai contoh sebuah kutipan dengan ini akan saya bacakan :

Mufti Muhibur Rahman telah mengemukakan pendapatnya bahwa : Tidak ada sebarang nizam (di-dalam Islam) lebih besar dari pada Nizam Khilafat Islamiyah 'ala Minhaajin Nubuwwat. Bagaimana mungkin bentuk nizam yang agung ini dapat ditegakkan tanpa berhimpunnya ummat Islam diatas satu flatform yang sama. Dan keadaan ummat Islam sendiri yang sedang berlaku pada sa'at ini telah membuat mereka terlepas dari berkat khilafat ini. Dan dalam keadaan seperti ini mereka harus melakukan perbuatan yang sama seperti diwaktu mereka berusaha mendapatkan negara Pakistan melalui pengurbanan yang sangat besar. Dan pengurbanan umat Islam pada waktu itu diberikan untuk mendapatkan negara yang bebas dan merdeka.Waktu itu menurut rencana akan mendapatkan satu negara merdeka dimana mereka akan menegakkan Negara Islam, yang kemudian telah zahir bahwa negara ini telah berdiri dibalik tabir penipuan. Dia sendiri mengakui keadaan demikian.

Selanjutnya dia mengatakan bahwa : Rahasia untuk keutuhan dan kebaikan secara langgeng ummat Isalm terletak pada kesepakatan, persatuan, dan sistim Khilafat Islamiyah 'ala minhaajin nubuwwah. Demikian pernyataan sang Mufti itu.

Alangkah baiknya jika orang-orang ini meninggalkan perasaan igonya dan mau tunduk kepada pendapat orang ! Dan mereka tidak melihat bahwa Imam Mahdi yang mereka tunggu-tunggu itu sudah datang, dan didalam riwayat-riwayat lain telah disebutkan pula bahwa apabila Imam Mahdi sudah datang maka khilafatpun akan berdiri. Sekarang Imam Mahdi sudah datang dan dengan perantaraan beliu sekarang Khilafatpun sudah berdiri pula. Sebarang Nizam Khilafat baru tidak akan dapat didirikan lagi sekalipun mereka berusaha keras untuk itu.

Sekarang setiap orang Ahmadi harus banyak memanjatkan do'a agar Allah swt melindungi kita semua dari setiap keburukan dan kesusahan yang akan timbul dan semoga Dia memberi kekuatan dan keteguhan iman kepada kita semua dan semoga Dia memberi taufiq kepada kita semua agar kita tetap berpegang teguh kepada Jema'at Imam Mahdi dan Masih yang telah datang sesuai dengan nubuatan Hadzrat Rasulullah saw. Disamping itu setiap orang Ahmadi harus memanjatkan do'a untuk orang-orang muslim yang telah tersesat itu agar Allah swt memberi taufiq kepada mereka semua untuk menggabungkan diri dengan Jema'at Masih dan Mahdi ini. Semoga Allah swt mengabulkan semua harapan kita. Amin!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...