Selasa, 03 November 2009

Pengabulan Do'a Merupakan Pengakuan Tuhan

Sebagaimana telah dikemukakan, umat Muslim selalu dianjurkan dalam Surat Al-Fatihah untuk menyibukkan diri mereka dalam berdoa dan mereka diajari doa yang berbunyi:


"Tuntunlah kami pada jalan yang lurus." (S.1 Al-Fatihah:6).

Sudah merupakan ketetapan bahwa doa ini harus dipanjatkan dalam lima shalat setiap harinya. Karena itu salah sekali jika kalian menyangkal sifat spiritualitas daripada doa. Ketentuan Al-Quran menyatakan bahwa doa ini berkaitan dengan keruhanian dan sebagai hasil dari doa tersebut akan turun rahmat berupa keberhasilan dalam berbagai bentuk.


Setiap manusia yang lurus dapat memahami bahwa disamping pengakuan atas takdir, adalah menjadi cara Allah s.w.t. untuk juga tidak akan menyebabkan timbulnya kesia-siaan atau kemubaziran dengan memberikan hasil pada berbagai upaya manusia yang diajukan bersama doa mereka. Di suatu tempat dalam Al-Quran, Allah yang Maha Kuasa menetapkannya sebagai suatu bentuk pengenalan atas diri mahluk-Nya ketika Dia mengabulkan doa mereka yang sedang berada dalam kesulitan, yaitu:




"Atau siapakah yang mengabulkan doa orang yang sengsara apabila ia berdoa kepada-Nya?" (S.27 An-Naml:63).

Sebagaimana Allah s.w.t. telah menetapkan pengabulan doa sebagai tanda eksistensi-Nya, bagaimana mungkin manusia waras dapat membayangkan kalau doa tidak akan memberikan tanda-tanda pengabulan yang nyata dan menganggap doa sebagai formalitas semata tanpa kandungan spiritualitas di dalamnya? Aku menganggap tidak akan ada seorang muminin hakiki melakukan kesalahan seperti itu. Allah yang Maha Mulia menyatakan bahwa melalui perenungan atas penciptaan langit dan bumi, manusia akan dapat mengenali Tuhan mereka secara benar. Begitu juga kiranya, dengan mengamati pengabulan doa, keimanan kepada Tuhan akan mewujud. Lalu, jika tidak ada nilai spiritualitas dalam doa dan tidak ada rahmat yang mewujud sebagai hasil dari doa, bagaimana mungkin doa seperti itu bisa menjadi sarana guna mengenali Tuhan sebagaimana halnya melalui pengamatan penciptaan langit, bumi dan benda langit? Sesungguhnya Al-Quran telah menunjukkan cara terbaik bagi pengenalan Tuhan yaitu melalui doa. Hanya melalui doa bisa diperoleh pemahaman lengkap yang sempurna akan makna eksistensi Tuhan dan bagaimana mengharapkan karunia dari sekian banyak fitrat-Nya. Doa itu laiknya petir yang menarik seseorang dari jurang kegelapan dan membawanya ke alam terbuka penuh cahaya serta mengantarnya berdiri di hadirat Allah yang Maha Agung. Melalui doa bisa diperbaiki akhlak ribuan pendosa dan yang kotor disucikan.


(Ayyamus Sulh, Qadian, Ziaul Islam Press, 1899; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 14, hal. 259-260, London, 1984).


* * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...