Rabu, 20 Januari 2010

Mario Teguh: Low profile dan good profile

Jangan pernah menipu orang dengan penampilan anda yang simple dan bersahaja. Karena boleh jadi anda yang seharusnya dihormati dan disegani sesuai kedudukan anda, malah akan disepelekan oleh orang lain. (Mario Teguh)


Dalam salah satu episode MARIO TEGUH GOLDEN WAYS di MetroTV ada hal yang mengganggu pikiran saya. Saya bukan termasuk penggemar Mario Teguh, namun selalu tertarik dengan caranya berbicara kapanpun saya melihatnya.


Sudah menjadi sifat alami manusia menilai dari penampilan seseorang (first impression). Kita memang selalu semena-mena dalam membuat penilaian terhadap orang lain hanya dari penampiannya. Namun betapapun kejamnya hal itu, kita tidak dapat berbuat apa-apa karena hal itu terjadi dengan sendirinya baik disadari maupun tidak disadari. Celakanya, hasil dari penilaian yang kejam itu hampir selalu sangat berpengaruh dalam membuat suatu keputusan.

Contoh konkretnya misalnya ketika seseorang melamar pekerjaan. Atau bila suatu perusahaan akan memutuskan promosi kenaikan pangkat. Seseorang dapat terlihat sangat pintar maupun sangat bodoh dengan dilihat dari penampilannya. Penampilan seseorang juga dapat membuatnya dianggap cocok jadi orang kaya ataupun tidak. Memang sudah menjadi hal yang umum dan kita semua maklum dengan pepatah yang mengatakan "Janganlah menilai orang dari penampilannya." Dan itu berlaku sangat menyeluruh. Namun tetap saja "First Impression" atau "Kesan Pertama" yang terkeluar dari diri seseorang dan tertangkap oleh pandangan orang lain itu akan sangat berpengaruh pada gambaran awal dari orang itu pada diri orang lain yang melihatnya. Bila gambaran awal itu lantas tidak diperbaiki, maka image itulah yang akan menetap pada benak orang-orang yang ada di sekitar orang itu, baik itu berupa gambaran baik ataupun buruk.
Jika berupa gambaran negatif, maka sudah pasti musibah bagi orang tersebut.

Kita mengenal istilah "low profile" yang sering diartikan dengan bersahaja. Pembawaan serta sikap yang sederhana serta ramah terhadap semua orang mungkin dapat dikaitkan dengan arti "low profile" ini. Dalam islam dikenal pula istilah tawadlu yang hampir dapat diartikan sebagai sikap merendahkan diri. Jadi, meskipun tidak sepenuhnya tepat, namun kata low profile dapat dipadankan dengan tawadlu atau merendahkan diri.

Kembali pada ajaran Mario Teguh. Mario Teguh mengatakan bahwa sikap low profile ini tidak baik bahkan cenderung menipu. Karena orang yang seharusnya "besar" karena sikapnya yang sangat merendah dapat membuat orang lain salah faham dan mengambil sikap menyepelekan. "Yang seharusnya bukanlah low profile melainkan good profile," demikian kata Mario.

Saya agak bingung dengan pernyataan Mario tentang low profile dan good profile pada awalnya. Namun dengan bantuan host (pembawa acara) yang aktif akhirnya keluar juga rahasia "good profile" itu. Menurut Mario, ketika seseorang yang mulai berbicara dengan cara yang sebaik-baiknya, disanalah letak good profile. Banyak orang dinilai sepele karena penampilannya namun ketika ia mulai berbicara, ia lebih disepelekan lagi. Jadi yang namanya good profile adalah berbicara yang baik.

Meskipun terkesan berbelit-belit, namun nampaknya para hadirin waktu itu memberikan aplause yang cukup meriah, membuktikan bahwa mereka mengagumi ajaran Mario ini.

Saya merasa apa yang dikatakan oleh Mario Teguh sedikit rancu. Dimana ia menyandingkan low profile yang merupakan sebuah sikap dan prilaku -- yang terkait sekali dengan sikap moral seseorang serta spiritualitasnya -- dengan good profile yang hanya sekedar tatacara atau tekhnik berbicara atau menyampaikan sesuatu di hadapan orang lain. Hal yang pertama ini merupakan sebuah entitas yang mendalam dalam kehidupan seseorang, sedangkan yang kedua hanya sebuah lipstik yang dapat dipelajari siapapun tanpa perlu adanya komitment kuat yang membutuhkan integritas diri yang mumpuni. Sekarang ini banyak sekali bentuk-bentuk pelatihan singkat (hanya beberapa hari) yang dapat menjadikan seseorang mampu menawan orang lain dengan bicaranya.

Saya heran dengan Mario Teguh, karena dalam biodatanya dia disebutkan beragama islam. Namun ajaran "Golden Ways"-nya sungguh kurang seirama dengan agama yang dianutnya itu. Yang Mulia Rasulullah saw. dalam berbagai riwayat disebutkan seringkali menyampaikan ajaran tawadlu (merendahkan diri) ini. Pernah beliau saw. menyatakan bahwa bila seorang hamba merendahkan dirinya maka Allah akan mengangkat derajatnya hingga ke langit ke tujuh (alhadits).
Dan kemudian ajaran tersebut sedemikian rupa diamalkan oleh para sahabat beliau hingga mereka menjadi penguasa-penguasa yang menduduki singgasana Romawi dan Persia.


Atau mungkin sekali saya yang kurang faham. Apa yang dimaksud low profile oleh Mario Teguh? Apakah seperti yang kita fahami pada umumnya? Jangan-jangan tidak sama.

Baiklah, katakan bahwa pengertian low profile Mario tidak sama dengan kita. Lalu apa pengertian yang benar menurut dia?

Kesimpulan sementara... saya merasa bahwa apa yang disampaikan oleh Mario Teguh dalam hal motivasi hidup adalah baik dan dia benar-benar ahli dalam hal tersebut. Namun sebagai orang beragama kita hendaknya harus tetap berhati-hati dalam mencari tuntunan hidup. Selalulah mencari sumber mata air yang benar agar dahaga kita dapat benar-benar terpunahkan. Sehebat apapun seorang motivator seperti Mario Teguh, tentu tidak akan dapat menyamai motivator yang sesungguhnya yakni para nabi. Sumber ajaran yang sejati adalah dari para utusan Tuhan itu. Tanpa mereka maka kehidupan kita akan menjadi hampa tanpa nilai-nilai.

4 komentar:

  1. permisi, mau komen, mungkin yang disebut tawadhu itu bukan rendah diri, melainkan rendah hati, kecuali kepada allah, kita emang harus rendah diri di hadapaan allah...

    BalasHapus
  2. @Umar Ramu:
    Thanks for the komen. Kadang antara "rendah diri" dengan "merendahkan diri" sering tertukar-tukar. Padahal keduanya memiliki pengertian yang sangat jauh berbeda. Rendah diri selalu berarti negatif, biasanya ditujukan untuk orang-orang yang kurang pede (percaya diri) dan merasa tidak yakin dengan kualitas dirinya. Rendah diri dapat datang kepada siapapun yang menghadapi situasi tertentu dimana ia menghadapi sesuatu yang menurut dirinya terlalu jauh kwalitasnya dari dirinya sendiri..

    BalasHapus
  3. numpang commennt gan, menurut pemikiran saya low profile bukanlah hal yg sama dengan tawadhlu yg ada di dalam islam walaupun memiliki kemiripan. dari segi definisi low profile merupakan sebuah kata sifat atau karakteristik seseorang yg tampil sebagai satu pribadi yg bersahaja, dst. sedangkan tawadhlu lebih kepada tuntunan yang menganjurkan, karena sampai saat ini saya menemukan banyak sekali definisi tawadhlu yg berbeda dari berbagai ulama walaupun memililiki tujuan akhir yg sama...
    contoh, menurut Al-Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An-Nawawi tawadhlu adalah : ketundukan kepada kebenaran dan menerima dari siapapun datang baik ketika suka atau dlm keadaan marah. Artinya janganlah kamu memandang dirimu berada di atas semua orang. Atau engkau menganggap semua orang membutuhkan dirimu.
    menurut Al Hasan Al Bashri definisi tawadhlu itu adalah Seorang keluar dari rumahnya, maka ia tidak bertemu seorang Muslim, kecuali mengira bahwa yang ditemui itu lebih baik dari dirinya.” (Az Zuhd, hal. 279)
    inti dari kedua definisi tawadhlu di atas adalah tidak memandang rendah kepada orang lain, sikap merendah diri tanpa menghinakan diri, serta menjauhkan diri dari sifat takabur juga sombong.
    sehubungan dengan pernyataan mario teguh di atas adalah sebuah efek negatif dari sifat low profile terhadap lingkungan sosialnya yang kemudian beliau konversikan menjadi sebuah good profile melalui sebuah proses...
    Wallahu a’lam bish shawabi.

    BalasHapus
  4. Wow mantap, friends 🙂
    Tiga komentar diatas menggambarkan bahwa pribadi yg menyampaikan pendapat tersebut adalah orang yg sudah dewasa... Karena sesungguhnya adanya low profile atau high profile penampilan seseorang tergantung orang lainnya yg memberikan penilaian...

    BalasHapus

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...