Rabu, 09 Februari 2011

Kronologis Cikeusik Menurut Saksi Mata

Jika anda ingin mengetahui kronologis peristiwa Cikeusik yang lebih lugas berdasarkan penuturan langsung para korban dan saksi mata, silahkan simak tulisan berikut ini yang saya ambil dari salah satu blog sahabat.
________________________________

Kisah Heroik Para Ahmadi di Cikeusik
http://isamujahidislam.wordpress.com
Cikeusik, 6 Pebruari 2011 beberapa saudara-saudara ruhani kami pergi ke sana untuk mempertahankan rumah missi milik Jemaat Muslim Ahmadiyah karena beberapa hari sebelumnya sudah ada ancaman massa yang akan menyerang. Penyerangan sudah diprediksikan 99% akan terjadi. Namun mereka sudah siap mental apapun yang terjadi.

Sebelumnya, Mln. Ismail Suparman dan keluarga dipanggil pihak kepolisian untuk meminta perlindungan karena sudah mengetahui akan adanya penyerangan. Jadi tidak berdasar, jika dikatakan bahwa kedatangan para Ahmadi yang akan mempertahankan rumah missi itu yang memprovokasi massa untuk datang menyerbu. Massa berjumlah ribuan tidak bisa dikumpulkan dalam waktu singkat.

Para Ahmadi memahami sabda yang Mulia Rasulullah saw bahwa mempertahankan harta benda dan jiwa raga adalah merupakan salah satu bagian Jihad yang hadiahnya adalah tunai, yaitu Surga.

Para pemuda Ahmadi telah Sampai di lokasi, 07.00 WIB. Awalnya, mereka bersantai, bercanda dan berfoto bersama. Datanglah sarapan pagi, langsung saja disambut dengan gembira.

Dalam keadaan santai itu, mereka dikejutkan dengan kedatangan aparat kepolisian yang jumlahnya cukup banyak. Itu terjadi pukul sembilan atau setengah sepuluh pagi. Anehnya, para polisi yang tadinya terlihat banyak, raib entah kemana. Mereka hanya sedikit bersisa.

Pukul sepuluh pagi, massa yang sangat banyak itu tiba-tiba menyerobot sisa aparat yang jumlahnya tidak seberapa. Tiba-tiba mereka menyerang! Tidak ada mediasi terlebih dahulu! Seakan-akan mereka tidak punya mulut untuk berbicara.


Senjata tajam diacung-acungkan untuk menakut-nakuti para Ahmadi. Ternyata hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Menyusul batu yang menghujani para Ahmadi. Mereka menangkis dengan alat-alat seadanya. Bahkan para pemuda Ahmadi berusaha menghalau penyerang dengan bambu-bambu yang berasal dari atap yang sudah dirusak massa.
Ferdiaz Muhammad Zafrullah melindungi Deden Sujana
Sumber: jppn.com

Mereka terus menyerang dengan ganas….! seakan-akan para Ahmadi itu binatang buruan yang harus mati saat itu juga.

Tangan pak Deden Sujana hampir putus separuhnya karena sabetan parang massa. Pahanya pun terkena sabetan parang. Kontan Deden rebah ke tanah. Meski dirinya terjatuh, para penyerang dengan wajah beringas, mengayunkan bacokan-bacokan parang dan terus berusaha keras menusuk Deden. Ferdias yang melihat hal itu, ia melindungi Deden dengan ditelungkupi. Diaz membisikkan kata kata lirih kepada Deden yang sedang dipeluknya di tanah, “Doa saja pak Deden”. Diaz pasrah, ia mengaduh menerima bacokan sebanyak 40 kali akibatnya ia harus dijahit sebanyak 45 jahitan di punggungnya. Beruntung Ferdiaz masih selamat walaupun batu-batu besar juga selalu diarahkan ke kepalanya yang memakai helm. Ia pun mengalami gegar otak ringan.

Beberapa Ahmadi dihajar dan terdengar rintihan yang menyayat hati. Karena banyaknya massa, para Ahmadi selangkah-demi selangkah mundur dengan tetap mempertahankan diri. Rumah missi yang targetnya dipertahankan, kini hancur lebur. Tidak hanya itu, Dua mobil habis dibakar. Satu motor diseret layaknya sampah dan kemudian dibakar.

Beberapa pemuda Ahmadi bisa meloloskan diri dan beberapa lagi dibantai habis layaknya binatang. Anggota yang tidak melawan pun terus diserang hingga syahid!

Para Ahmadi yang sudah terkulai lemah, batu-batu terus dirajamkan kepadanya. Tidak hanya itu, pukulan kayu terus diarahkan massa tanpa ada belas kasihan. Massa yang melihat itu bahkan bertepuk tangan & bersorak sorai. Terlihat seorang Ahmadi sudah syahid namun, masih merasa belum puas, Kepala dan badan Syuhada itu terus dipukuli dengan tongkat dan dirajam dengan batu hingga bersuara.
Makam Syuhada di Gondrong-Kenanga, Tangerang. Kiri: Makam Syuhada Roni (Ahmadi Jakarta Utara) & Kanan: Makam Syuhada Tubagus Chandra Mubarak

Makam Syuhada di Gondrong-Kenanga, Tangerang. Kiri: Makam Syuhada Roni (Ahmadi Jakarta Utara) & Kanan: Makam Syuhada Tubagus Chandra Mubarak

Setelah tiga Ahmadi syahid ditempat, Massa masih belum terpuaskan dahaga akan darah. Para penyerang menghentikan aksi brutalnya setlah beberapa polisi datang & menyelamatkan korban ke Puskesmas.

Massa terus menyisir para Ahmadi yang sempat meloloskan diri. Dari satu rumah persembunyian, Yudi melihat dengan mata kepala sendiri bahwa orang-orang yang telah menyerang dirinya, Sambil pulang, massa sempat bersalaman dengan polisi yg ada disana sambil tersenyum-senyum.

Selasa 8/2/2011 pukul 07.00 WIB dua syuhada diberangkatkan ke Gondrong-Kenanga untuk disemayamkan. Tubagus Chandra Mubarak & Roni kini tenang bersemayam di bumi Tangerang. Kedua syuhada itu di antar kepergiannya oleh 1500-an Ahmadi yang cinta sekaligus bangga kepada mereka.

Satu syuhada lagi, Warsono telah dibawa ke Cirebon untuk disemayamkan.

Rabu, 9/2/2011, Deden Sujana yang kini berada di RS Pertamina, ia terlihat kuat, tenang, tdk tampak Depresi, masih bisa tersenyum, dan tentu saja ada raut sedih di mukanya.

“saya kok dianggap provokator oleh Polisi kami ke Cikeusik justeru mau mengurusi Muballigh #ahmadiyah yg ada ditahan & menjaga mesjid serta aset-aset jemaat. kami tdak menyangka akan ada penyerangan itu, kami tdk bawa apa-apa & tidak menyiapkan apa-apa”, ungkap Deden kepada Guntur Romli.

“Masa sih kami menantang dan memprovokasi? Dari sisi jumlah saja kami sudah kalah. Ketika saya sedang ngobrol dgn Kapolsek, kami diserang. Karena tiba-tiba diserang, kami melindungi diri dgn melawan, tidak ada tantangan & provokasi,” tambah Deden.

Selamat jalan wahai para pejuang agama. Darahmu akan mengharumkan negeri; Mempercepat kesuksesan bagi Islam, dan segera membawa petaka bagi para kaum penganiaya.

[peristiwa ini didapat dari para Saksi, akan terus berkembang sesuai fakta]

Sumber:

* Pernyataan Yudi (Korban),
* Wawancara dengan Ferdiaz Muhammad Zafrullah (Korban)
* Tweet #Cikeusik dari Guntur Romli setelah menjenguk Deden Sujana (Korban)

29 komentar:

  1. yah... masing-masing punya argumen, yang JELAS itu bukan ISLAM yangn mengajarkan... LIHAT dengan JELAS siapa yang MENYERANG ???... mengapa MAKE PITA BIRU dan HIJAU ???... mengapa ORANG SEKITAR ngga ada yang terlibat ???... ada SEBAB ada AKIBAT... anda benar menurut anda, dan yang menyerang pun benar menurut penyerang... memang HUKUM di Indonesia TIDAK lah mudah...

    BalasHapus
  2. @Anonymous: Benar sekali apa kata anda. Namun setidaknya kita sependapat bahwa tidak ada agama yang mengajarkan untuk menghilangkan nyawa seseorang seperti itu khan?

    Jadi orang yang telah menyerang itu tidak berlebihan bila kita katakan sebagai menodai dan menistakan agamanya sendiri.

    BalasHapus
  3. Wahai segenap Ummat Islam, kembalilah kepada islam yang lurus dengan pemahaman Rasulullah & para sahabatnya. Hindarkan penyimpangan & bibit2 perpecahan sedikit apapun, yg nantinya akan menjadi besar seperti ahmadiyah ini, sehingga akhirnya dapat menumpahkan nyawa. Belajar dari pengalaman sahabat dulu yg juga berusaha menumpas agama Syiah diawal peradaban Islam. Tak peduli suatu sekte telah ada sebelum indonesia ada, yg sesat tetap sesat. Namun jgn semmbarangan seperti tragedi ini, ini perbuatan bodoh. Islam tidak menngajarkan hantam kromo. Jika mereka berani meyebarkan secara terang-terangan. maka kita pun harus berani untuk mengingkari nya dengan mempublikasikan kesesatannya(mengingatkan umat akan kesaesatannnya) di masjid-masjid & ketika khutbah Jumat. semoga Allah membalas usaha kita yg sesuai dengan tuntunannya.

    BalasHapus
  4. Sebagaimana Seorang Khalifah pernah berkomentar setelah proses pemenggalan Ibnu Araby (seorang dalang aliran sesat); "Alangkah mudah nya syetan menggelincirkan manusia sehingga sedemikian rupa". Terjadi pertumpahan darah >> Dalam hal ini, pengikut Ahmadiyah yg telah tergelincir imannya oleh syetan menjadi korban, pelaku kekerasan juga yg kebetulan muslim juga tergelincir oleh syetan karena kebodohAN merekA dalam menerapkkan amar ma'ruf nahi munkar.

    BalasHapus
  5. Tiada seorang manusia pun yang berhak mengatakan sesat kepada keyakinan saudaranya yang lain,dalam Syiar Islam nya Rasull SAW pun tidak pernah mengatakan hal tersebut demi merubah pendirian saudaranya yang menurut Tuhan adalah sesat, menentukan nilai kebenaran di dunia ini tidak lah mutlak,semua itu bisa di yakini hanya setelah kita semua di hisab,maka dari itu tugas kita di dunia hanyalah untuk berusaha mendekati kebenaran sesuai persis dengan yang di contohkan Rasul SAW,tidak untuk menjadi penentu untuk sebuah kebenaran,karena itu mutlak hanya milik Allah SWT.

    BalasHapus
  6. bukannnya deden yg ngobrol ama the polis, nantangin "biarin aja banjir darah" brooer ...

    BalasHapus
  7. @atid: Benar banget sob. Cuman bukan nantangin kalee. Kalau lihat video lengkapnya nampak beliau itu protes karena polis mau mengelak dari tanggung jawab untuk melindungi warga. Terus point penting adalah,dialog itu hanya antara beliau ama polis, ga ada yang lain. Kalau ternyata bocor ke massa yang sudah siap untuk menyerang, tentu kita tahu siapa penyebab emosi masa?? Deden atau Polis? Lets be smart broer.

    BalasHapus
  8. pinter banget sob kalo bikin kronologis versi kepentingan sendiri..hehe.. tombak, clurit, n batu2 yang dibawa orang ahmadiyah kok ga diceritain... trus kalo gw liat beberapa kali video yang sengaja diupload orang ahmadiyah (tentunya untuk kepentingan ahmadiyah) di youtube, pas bentrok, deden sujana ini yang pertama kali mukul warga yang datang..coba deh perhatiin lagi...
    tapi bro, gw ga benci sama lu, gw malah kasian sama elu bro. Semoga elu cepat sadar ya bro. Kita sebangsa dan setanah air bro!

    BalasHapus
  9. Kalau Anda-Anda datang dengan niat seperti Mas Dias yang menyesalkan "Kenapa saya masih hidup!" padahal "sering ikut yang kayak gini, di
    Cisalada, di Manislor, dll, tapi pulang selalu membawa nyawa." itu sih udah jelas mau cari mati tanpa memikirkan anak istri yang bakal ditinggalkan. Nabi Muhammad aja sampe hijrah untuk mencegah pertumpahan darah, ee ini malah nyamperin padahal udah diketahui 99% akan ada penyerangan. Bukannya saya setuju ya dengan cara kekerasan seperti itu, tapi saya lebih tidak setuju dengan sikap cari mati seperti itu. Rumah bisa dibangun kembali, barang bisa dibeli. Kalau nyawa melayang emang bisa diganti?

    BalasHapus
  10. @Anonymous diatas: Thank atas tanggapannya. Saya sangat setuju dengan anda bahwa kita memang sebangsa dan setanah air. So, selayaknya sebagai saudara untuk tidak saling mengganggu. Namun pertengkaran antar saudara pun tentu bukanlah hal yang tabu bukan? Tapi membunuh.. itu melewati batas.

    Sedemikian banyak orang yg terbunuh dalam berbagai kejadian kerusuhan di Indonesia ini. Namun yang murni karena masalah keyakinan, saya rasa baru ini saja.

    Nabi Muhammad saw. sendiri mengajarkan kita untuk mempertahankan hak milik/property kita. Lalu apalagi yang salah dalam hal ini?

    Jika informasi dari Polis sejelas dan segamblang itu bahwa penyerang sudah siap dengan senjata tajam dan berniat tidak baik tanpa mau berdialog, tentu Deden dkk. pasti akan mengerti. Namun tidak seperti itu yang terjadi, cobalah cermati video yang sering ditayangkan oleh media itu.

    BalasHapus
  11. wah topik yg lagi bnyk di omongin orang2 beberapa minggu ini masalah ahmadiyya nih... masalah gayus kok tiba2 jadi basi ya???

    BalasHapus
  12. Anonymous: Well, who knows? Toh para paus dan hiu di belakang Gayus sangat berkepentingan untuk membuat kita lupa.. :-) KOmnas HAM sendiri sudah berkali-kali menyebutkan dugaan permainan di belakang kasus Cikeusik ini. Yang jelas, minoritas seperti ahmadiyah memang sasaran empuk untuk pengalihan seperti itu.

    BalasHapus
  13. Kalau Anda-Anda datang dengan niat seperti Mas Dias yang menyesalkan "Kenapa saya masih hidup!" padahal "sering ikut yang kayak gini, di
    Cisalada, di Manislor, dll, tapi pulang selalu membawa nyawa." itu sih udah jelas mau cari mati tanpa memikirkan anak istri yang bakal ditinggalkan. Nabi Muhammad aja sampe hijrah untuk mencegah pertumpahan darah, ee ini malah nyamperin padahal udah diketahui 99% akan ada penyerangan. Bukannya saya setuju ya dengan cara kekerasan seperti itu, tapi saya lebih tidak setuju dengan sikap cari mati seperti itu. Rumah bisa dibangun kembali, barang bisa dibeli. Kalau nyawa melayang emang bisa diganti?

    BalasHapus
  14. Sebagai mana tertulis dalam artikel diatas, orang Ahmady mau mempertahankan hak miliknya, dan itu diperintahkan oleh Nabi Kita, jadi anggapan sikap itu salah sama dengan Anda menyalahkan Rasulullah SAW.

    Gemana sih orang Islam Ini, mereka menganggap Ahmadiyah Sesat dan menyesatkan, sementara menganggap Rasulullah salah malah gak sesat ?

    Menurut saya para penyerang itu memang binatang buas layaknya anjing gila yang Bumi Indonesia tercinta perlu dibersihkan dari orang-orang semacam mereka.

    Kiranya Pemerintah sebagai pengayom seluruh bangsa segera menghukum mereka dengan hukuman setimpal dengan kebiadabannya.

    BalasHapus
  15. Bos, kalo yang melakukan kejahatan (menyerang atau bentrok ya? dan membunuh) itu WAJIB dihukum! Final itu, semua setuju.

    Tapi kalo anda datang ke kampung orang dengan membawa senjata dan melakukan show of force alis pamer kekuatan seperti yang diungkapkan saksi warga setempat yang diliput beberapa media, maka itu sama saja dengan nantang.

    soal property, UU mengatur pembangunan rumah ibadat. nah itu rumah apa masjid? kok solat disitu. kalo masjid, ya perijinannya harus jelas. itu saja sudah melanggar hukum bos. rumah kok dijadikan tempat beribadah.

    kalo Rasulullah memerintahkan mempertahankan property, maka Rasulullah juga memerintahkan untuk memerangi orang atau pihak yang menodai agama (Islam). (memang tak harus membunuh seperti yang terjadi di Cikeusik--anda kan selalu memakai pembunuhan ini sebagai pembenar diri, kan?)

    soal masalah yang berhubungan dengan keyakinan lalu terjadi pembunuhan, masa sih baru kali ini terjadi? lah konflik Ambon, Poso, dll...??? jangan geer ah bossss! hehehe...

    BalasHapus
  16. @Anonymous: Abunaweed says: "Jika informasi dari Polis sejelas dan segamblang itu bahwa penyerang sudah siap dengan senjata tajam dan berniat tidak baik tanpa mau berdialog, tentu Deden dkk. pasti akan mengerti. Namun tidak seperti itu yang terjadi, cobalah cermati video yang sering ditayangkan oleh media itu."
    Saya kira tanggapan diatas sudah cukup menjelaskan

    Saya yakin tidak akan ada orang yang masih waras yang mau mati konyol begitu saja tanpa ada alasan. Jangan anggap semua orang yang berangkat dari rumah menantang maut bahwa mereka berbuat konyol. Selalu ada filosofi dalam setiap tindakan tersebut. Pepeng aja tau ;-)

    Soal tempat ibadah, Rosulullah saw mengajarkan bahwa seluruh permukaan bumi beserta langit sebagai atapnya telah dijadikan mesjid untuk kita dapat beribadah di dalamnya. Apa salah seseorang memilih tempat ibadah yang menurutnya lebih nyaman secara batin? Bukankah Baginda Nabi saw. pun dahulu ketika masih menjadi minoritas sempat shalat di rumah Arqam? Sepertinya para pembuat aturan rumah ibadat harus meninjau lagi aspek historis ini.

    Kalau soal penodaan agama sayangnya saya sendiri tidak mengerti kenapa orang ahmadiyah yang mengatakan tunduk kepada syariat islam beserta semua rukun-nya masih terus saja dibilang menodai. Baca http://abunaweed.blogspot.com/2011/02/menjawab-berbagai-tuduhan-teologis.html

    Lagi pula apa benar ada perintah Rasulullah untuk membunuhi orang yang berbeda pendapat?

    Soal konflik Ambon, Poso, dll... Saya kira sudah banyak pihak yang membahasnya. Dan apapun itu latar belakangnya, tidak sejelas seperti kasus ahmadiyah ini, keyakinan. Ahmadiyah dibantai karena keyakinannya.

    BalasHapus
  17. Soal tempat ibadah, anda dan ahmadiyah anda memang tidak perlu taat aturan di negara dimana anda hidup yah, ya kalo ga mau ikut aturan NKRI, silakan pergi dari NKRI, gampang, kan?.

    Ini menunjukkan anda dan ahmadiyah tak mau menaati hukum di Indonesia. sama dengan yang terjadi dengan SKB yang anda langgar, lalu tidak mau nurut sama polisi untuk menghindari bentrok. Membawa senjata kemana-mana. Itu dah berapa kali melanggar hukum??? Ckckckck…

    Ga usah pake argumen “Rosulullah saw mengajarkan bahwa seluruh permukaan bumi beserta langit sebagai atapnya telah dijadikan mesjid untuk kita dapat beribadah di dalamnya.”
    Kalo itu argumennya, kenapa anda ga solat di masjid yang sudah ada di desa cikeusik saja??? kenapa mesti solat ied sendiri, taraweh sendiri, DLL..lucu anda ini.

    Kalau soal penodaan, jelas lah ahmadiyah menodakan agama Islam, ga usah lagi aku membaca link anda, isinya pasti hanya ke-ngeyel-an anda dan para ahmadiyah. Adu argumennya dah banyak banget di media (TV, internet, dll)

    “Lagi pula apa benar ada perintah Rasulullah untuk membunuhi orang yang berbeda pendapat?” Tak ada yang bilang ada perintah Rasulullah membunuhi orang yang berbeda pendapat!!! Silakan baca komen saya sebelumnya.
    Ah sekali lagi anda menunjukkan ke-ngeyel-an dengan berbicara tidak nyambung,.

    Berulang kali anda menjadikan pembunuhan di cikeusik untuk memenangkan debat. Ini menunjukkan, anda dan ahmadiyah-lah yang punya motif paling besar atas kejadian cikeusik. Dalam teori pidana, motif sangat penting. Melihat motif mudah saja, lihat saja siapa yang diuntungkan dalam sebuah kejahatan, begitu kata adrianus meliala (kriminolog UI)

    “Soal konflik Ambon, Poso, dll... Saya kira sudah banyak pihak yang membahasnya.” Dan semuanya teori yang tak terbukti, ga ada fakta hukum. Lalu bagaimana anda bisa bilang konflik itu semua bukan konflik keyakinan??? Sekali lagi saya bilang, sebaiknya anda jangan geer sob!!!

    BalasHapus
  18. Untuk Anonimous semua yang diatas. Piiis!! Ahmadiyah itu bukannya tidak mengerti posisinya sebagai minoritas. Mereka juga pasti tau bagaimana pandangan mayoritas masyarakat yang sudah terhasut tentang mereka. Namun Ahmadiyah tetap pada pendiriannya malah membuat saya penasaran.. Lagi pula katanya Buya Hamka pun mengakui keunggulan dakwah ahmadiyah dalam mengislamkan orang-orang amerika dan eropa.. So, wallahu a'lam bisawwab.

    BalasHapus
  19. to ibnu:
    anda pasti orang ahmadiyah yang sengaja memposisikan diri sebagai orang luar dan melakukan promosi..hehe..pintar sekali..tapi tipikal, gampang saja mengidentifikasi propaganda seperti yang anda lakukan..

    Siapa menghasut? siapa terhasut? jangan suka melempar batu sembunyi tangan donk sob.

    Buya Hamka mengakui keunggulan dakwah ahmadiyah dalam mengislamkan orang amerika dan eropa..so what??? it didn't prove anything bro...

    bagi saya, ahmadiyah dari sejak lahirnya adalah agen imperialis Inggris. fakta tak terbantahkan itu membuat orang2 anti neo-imperialisme dan neo-kolonialis seperti saya menolak ahmadiyah sampai kapanpun.

    So, you see sob, ini bukan hanya sekedar soal keyakinan. Sadarlah bos-bos semua!!! penjajahan (dalam segala bentuknya) di atas dunia harus dihapuskan! begitu bunyi pembukaan UUD 1945!

    kalian orang Indonesia, bukan???? apa nasionalisme kalian nasionalisme ahmadiyah yang markasnya di Inggris sana???

    hehe...anyway, piss bro!

    BalasHapus
  20. to Anonymous: Siapapun anda, jangan anggap semua orang itu sama. Saya yakin masih banyak masyarakat Indonesia yang toleran dan mencintai kedamaian. Saya setuju dengan Pa Masdar bahwa soal keyakinan itu tidak dihakimi. (Baca >> http://www.pedomannews.com/tokoh-a-wawancara/berita-tokoh-a-wawancara/kabar-tokoh/1855-ahmadiyah)

    Anda mengatakan ini dan itu tapi tetep aja yang anda persoalkan sebenarnya keyakinan ahmadiyah. Jika memang anda dan teman-teman berniat baik, saya rasa kita harus membuka dialog dengan ahmadiyah dan berupaya menyadarkan mereka dengan cara yang santun dan elegan. Bukan cara-cara barbar. Itupun jika anda masih yakin dengan kebenaran keyakinan anda.

    Anda tidak mau mengakui soal hasutan-hasutan terhadap masyarakat? Coba baca tautan ini http://www.indonesiamatters.com/12666/nurdiati-akma/

    BalasHapus
  21. To Anonymous: Waah, sedemikian bencinya anda ama ahmadiyah? Jadi semua orang mengutamakan toleransi anda tuduh sesat seperti ahmadiyah? Bagaimana dengan Gusdur, Gus Mis, serta Gus Gus lainnya?

    Ini soal keyakinan kan? Kenapa orang mengatakan bahwa ia mengakui ada nabi yang menambah kemuliaan Rasulullah saw, malah menodai dan menistakan. Kenapa orang-orang yang membuat wajah islam sepeti teroris dimata dunia malah anda bela-bela?

    Ckckck, dunia emang udah kebalik ya? Akhir zaman broer.. Ckckckc..

    Saya memahami ahmadiyah karena saya mau berdialog dengan mereka. Saya masih yakin dengan dasar kbenaran keyakinan saya dan tidak mau mengandalkan kekuatan untuk memaksakan keyakinan kepada orang lain..

    BalasHapus
  22. wehehehehe..anda2 ini kok jadi menyimpulkan saya ga toleran, ga cinta damai, saya benci sama orang ahmadiyah. siapa bilang smua orang sama, saya juga setuju dengan Masdar, Gus Dur, DLL dari NU, siapa bilang saya membela yang membunuh, yang mana saya yang barbarnya?

    anda2 bener2 baca argumen saya ga sih? atau emang anda2 harus selalu mencari pembenaran???

    semua berawal dari klaim kronologis versi anda yang banyak mengidahkan fakta2 lain kan. seperti senjata yang dibawa orang ahmadiyah, itu ga disebut. ada pamer kekebalan, ga disebut. ada pelanggaran SKB sebelum kejadian, itu ga disebut juga.

    anda bilang dialog? argumen saya saja sudah anda pelintir seolah saya punya rasa benci, tidak toleran, tidak damai, barbar- lah.saya bertanya, dibilang menghujat. bagaimana bisa dialog n diskusi kalo begini??ckckckck

    ah percuma memang ngomong sama anda2 ini.

    BalasHapus
  23. kacian bgt ni yg punya blog..tobat brow...

    BalasHapus
  24. ckckck...ahmadiyah...ahmadiyah...
    udah nyimpang ...bandel lagi.
    udah jelas2 Mirza dibilang nabi...yah menyimpanglah lae.
    Didaerah batak dilarang ada AHMADIYAH kecuali ada nama agamanya yg laen selain Islam.
    paham KAU lae...cueh

    BalasHapus
  25. Untuk Anonymous: Trims atas atensi anda.Mohon maaf, saya tidak berminat meneruskan debat kusir dengan anda. Saya lebih berminat bermujadalah dengan cara yang lebih layak. Bila anda berminat untuk berdialog, datang saja ke mesjid ahmadiyah terdekat. Pasti diterima dengan baik, asalkan anda tidak datang bawa pasukan lengkap dengan batu, kayu dan senjata tajam hehe.. (just kidding).

    Untuk bang Ucok: Kalau orang ahmadiyah tidak teguh dengan keimanannya tentu dari dulu sudah bubar bang. Soal agama baru, justru karena yakin tidak ada agama lagi setelah islam, makanya itu menjadi sangat tidak relevant. Heran juga mentri agama, kenapa sampai punya pikiran seperti itu ya?

    BalasHapus
  26. Salam,
    Inna lillahi wa innna ilaihi rojiun
    Dear Ahmadis Brother STEADFAST.
    Dear SYUHADA may Allah Grant your sacrifice with HIGH REWARD.
    You are not dead BUT LIVING among us.
    They can cut us into pieces
    BUT they cannot cut our IMAN.
    STEADFAST. Follow the foot steps of Prophet Muhmammad SAW.

    BalasHapus
  27. Anonymous: Wa'alaikum salaam. Thank you for your condolences bro. That all we need at the time like this. Jazakallah khairan katsiran.

    BalasHapus
  28. hihi...abu naweed ngundang kita ke masjid dia tuh guys.aneh dengernya ada masjid khusus ahmadiyah, kayak gereja aja.

    kalo di Islam kita nih Weed, semua masjid milik semua orang Islam, bukan milik aliran tertentu. orang ISlam boleh solat di masjid manapun.

    jadi ada baiknya, daripada kami yang ke masjid khusus punyanya situ, mending situ saja yang main ke masjid umat Islam saja. nah situ kan ga mau solat di masjid orang Islam, ya? susah jadinya.

    oh ya, baca lagi komentnya baik2 naweed. siapa yang jadikan ini debat kusir.jangan suka main pelintir, ya...

    btw, turut berduka atas wafatnya tiga WNI di cikesuik. bagaimanapun tidak boleh ada yang semena-mena terhadap jiwa manusia, apalagi melakukan pembunuhan. ini bencana. yang membunuh harus dihukum! karena ini negara hukum!

    di sisi lain, ahmadiyah yang juga WNI, harus tunduk sama hukum dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. itu kalau masih mau tinggal di Indonesia! begitu ya, gan!

    salam

    BalasHapus
  29. To anonymous: Wa'alaikum salam. Saya sangat sedih membaca komentar2 anda yang sangat menuduh. Anda seperti sangat faham ahmadiyah lebih dari orang ahmadiyah sendiri sampai-sampai merasa tidak perlu klarifikasi dari pihak yang bersangkutan. Saya jadi putus harapan pada anda yang menutup mata dan pikiran. Saya tidak merasa sedang berdebat dengan anda, namun anda mendebat semua tanggapan saya dengan sengit seperti tidak ada ruang untuk kesalahan sedikitpun di pihak anda.

    Pertama: Mengenai hukum. Hukum mana yang dilanggar oleh ahmadiyah? Tunjukkan dan buktikan! SKB bukanlah sebuah produk hukum dan itu disepakati oleh para pakar hukum. Silahkan googling sendiri untuk mencari rujukannya. Saya kira anda cukup pandai untuk itu.

    Kedua: Masalah mesjid. Saya mengatakan "mesjid ahmadiyah" maksudnya mesjid yang dibangun dan diurus oleh ahmadiyah. Anda seharusnya lebih banyak bergaul lagi karena dimana-mana mesjid itu ada yang mengurusnya. Ada yang diurus oleh suatu organisasi tertentu dan ada juga yang tidak. Saya sering masuk dan shalat di mesjid NU, Muhammadiyah, Persis, ahmadiyah dll. Dan sepanjang pengetahuan saya tidak pernah ada masalah saya shalat dimanapun. Dan dari semenjak semula mesjid ahmadiyah sangat terbuka untuk siapapun sebagaimana mesjid-mesjid yang lain.

    Ketiga: Berkenaan motif dari satu kejahatan, saya rasa anda asal tunjuk dengan tanpa dasar. Fakta akan lebih nyaring berbunyi daripada hanya sekedar dugaan-dugaan atau bahkan tuduhan.

    Terakhir: Mohon berhati-hatilah dalam bersikap. Al-Quran mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam menanggapi suatu berita meskipun itu dari seorang fasiq sekalipun (49:5). Ingatlah bahwa prasangka buruk itu mendekatkan kita pada dosa. Dan tuduhan yang tidak berdasar sama saja dengan fitnah.

    Untuk soal yang lainnya saya tidak tanggapi karena lebih merupakan opini anda yang tidak penting. Trims.

    BalasHapus

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...