Rabu, 28 November 2007

Just for share: dari milis

Mr. X-File.

Fear Factor : Flying in Indonesia

D A N G E R !


Pada waktu saya kembali dari liburan di Bali , saya menggunakan Adam Air rute Denpasar – Jakarta. Saya mendengar maskapai yang relatif baru ini dari beberapa teman, yang menyebutkan bahwa maskapai ini mempunyai pesawat-pesawat yang relatif baru dan diijinkan terbang ke Singapura. Kedengarannya maskapai ini sangatlah bagus, khususnya jika menyangkut masalah tiket sekali jalan yang hanya Rp. 295.00,- yang sedikit lebih mahal dari penerbangan "metro-mini" Lion Air.

Penawaran ini sangat bagus, berdasarkan pengalaman saya tinggal beberapa tahun di Indonesia. Tapi kemudian saya mulai berfikir bahwa ini terlalu bagus dan pasti ada
yang salah dengan semua ini.

Bagaimanapun, saya memutuskan untuk mencoba keberuntungan saya dan terbang bersama Adam Air, yang ternyata banyak orang juga berfikir sama karena pesawatnya sudah penuh di booking? Dibandingkan dengan Garuda yang nyaris tanpa penumpang.

Waktu naik pesawat Adam Air, saya segera melihat bahwa Boeing 737-400 tersebut, engine cover-nya penuh dengan goresan (scratch), sayapnya sangat kotor dan banyak cat-nya yang cacat, pintunya juga terlihat sangat tua dan sangat jauh dari ekpektasi saya akan pesawat baru. Bagaimanapun, saya tetap memutuskan untuk menguji level keberanian saya untuk tetap terbang dan masuk ke pesawat. Sebagai catatan, saya mencatat kode registrasi pesawat PK-KKI (lihat Table Adam Air di bawah).

Sesampainya di Jakarta, saya mencari kode tersebut di database penerbangan dan "Pesawat Baru" tersebut pertama kali terbang pada 10 Desember 1988, yang artinya umurnya sudah 17 tahun, dan kalau dibandingkan dengan umur manusia, berarti usianya menjelang 50 tahun. Dalam catatannya juga disebutkan bahwa pesawat ini mempunyai jam terbang yang tinggi, dimana sebelumnya digunakan oleh Sahara India Airlines, Sierra National Airline dan Air Belgium (pemilik pertama). Sungguh
merupakan catatan yang menarik untuk sebuah pesawat. Sekarang pertanyaannya adalah apakah saya yang kurang beruntung sehingga mendapatkan satu-satunya pesawat tua di Adam Air, atau apakah semua pesawatnya memang tidak sebaru seperti yang saya harapkan?

Mengikuti rasa keingintahuan saya, coba lihat Tabal Pesawat Adam Air berikut yang menyajikan informasi umur dari masing-masing pesawat.

 

No

Registrasi

Penerbangan Pertama

Umur

1

PK-KKF 737-200

12-02-1980

26

2

PK-KKN 737-200

21-03-1980

25

3

PK-KKQ 737-200

16-01-1981

25

4

PK-KKJ 737-200

03-02-1982

24

5

PK-KKL 737-200

12-04-1984

21

6

PK-KKE 737-300

31-08-1987

18

7

PK-KKP 737-200

31-05-1988

17

8

PK-KKH 737-400

11-07-1988

17

9

PK-KKU 737-300

04-08-1988

17

10

PK-KKI 737-400

10-12-1988

17

12

PK-KKD 737-400

22-12-1988

17

13

PK-KKR 737-300

09-01-1989

17

14

PK-KKW 737-4Q8

11-01-1989

17

15

PK-KKS 737-400

28-01-1989

17

16

PK-KKT 737-400

05-09-1989

16

17

PK-KKG 737-400

07-01-1991

15

18

PK-KKC 737-400

09-01-1992

14

19

PK-KKA 737-500

10-06-1997

08


 (hanya satu pesawat yang agak aman?? Bagaimana dengan yang lain??)

 

Melihat tabel tersebut, saya benar-benar beruntung, dimana pesawat berumur 17 tahun yang saya tumpangi termasuk yang baru dibandingkan dengan pesawat Adam Air lain dengan kode regirtrasi PK-KKN (KKN adalah singkatan paling popular di Indonesia untuk Korupsi-Kolusi- Nepotisme), yang umurnya 25 tahun. Dibandingkan dengan usia manusia, pesawat ini sama dengan manusia berumur hamper 80 tahun dan mungkin sudah memesan tempat di kuburan.

Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung umur rata-rata pesawat Adam Air, yaitu 18 tahun. Sebenarnya, hanya ada satu pesawat yang umurnya kurang dari 10 tahun, dan jika saya tidak salah, ini pasti pesawat yang diijinkan mendarat di Singapura.

Jelas, banyak penumpang memilih Adam Air karena berfikir tentang pesawat yang baru, padahal armada sebenarnya dipenuhi oleh pesawat polesan seperti baru (refurbished) dengan hanya satu pesawat yang relatif baru, yang digunakan tim marketing Adam Air untuk menciptakan image, atau lebih tepat khayalan, tentang terbang dengan pesawat baru. Mungkin definisi Adam Air tentang pesawat "baru" adalah definisi untuk penerbangan lokal Indonesia, dan mungkin persepsi saya lah yang salah.

Untuk memverifikasi hal tersebut, saya membandingkan umur rata-rata pesawat dari beberapa penerbangan di Indonesia, dan inilah Statistik Umur Pesawat Penumpang di Indonesia:

Garuda Indonesia                   Umur 10.0 tahun

Lion Air                                  Umur 17.3 tahun

Adam Air                               Umur 18.1 tahun

Awair                                     Umur 18.8 tahun

Merpati                                  Umur 21.6 tahun

Batavia                                   Umur 23.4 tahun

Sriwijaya Air                          Umur 23.5 tahun

Mandala Airlines                     Umur 23.9 tahun

Bouraq Indonesia Airlines       Umur 25.1 tahun

 

Mengejutkan! Dengan armada berumur 18 tahun, Adam Air menempati urutan ketiga dari armada dengan pesawat terbaru di Indonesia. Garuda Indonesia memimpin dengan armada berumur 10 tahun.

Hal lain yang sangat mengejutkan adalah Lion Air menempati urutan kedua dengan armada sedikit lebih muda, yaitu 17 tahun?? Itu hampir setengah kali lebih tua dari armada Garuda Indonesia. Urutan terakhir ditempati oleh Bouraq Indonesian Airlines, dengan umur pesawat 25 tahun, yang memberikan saya ide tentang Fear Factor stunt-man "Terbang bersama Bouraq" untuk trial & error penyakit ketakutan terbang
(flying phobia). Mandala Airlines menempati urutan kedua dari terakhir. Melihat hal ini, saya teringat dengan kecelakaan pesawat Mandala Boeing 737-200 pada 5 September 2005 yang menelan korban hampir 150 orang. Pada saat kejadian, pesawat PK-RIM tersebut berumur 24 tahun. Sebagai pembanding, pesawat Lion Air McDonell-Douglas MD-82 yang mengalami kecelakaan di Airport Solo pada 30 November 2004 dan menelan korban 25 orang, berumur 20 tahun. Pada laporan terakhirnya, jam terbang pesawat tersebut 56,674 jam dan telah melakukan pendaratan 43,940 kali!

Saya pikir bukanlah suatu kebetulan kalo pesawat-pesawat yang mengalami kecelakaan berumur paling tidak 20 tahun. Sebagai pembanding, saya mengecek umur rata-rata pesawat dari maskapai-maskapai pemilik sebelumnya pesawat Adam Air PK-KKI yang saya tumpangi.

Blue Panorama Airlines Umur 11.6 tahun

Sahara India Airlines Umur 10.5 tahun

Sangat menarik ternyata, 11.6 tahun dan 10.5 tahun, yang membuktikan bahwa kedua maskapai di atas merasa bahwa pesawat tersebut terlalu tua untuk beroperasi, sementara manajemen Adam Air berpikir bahwa mengoperasikan pesawat berumur 17 tahun adalah benar-benar tidak bermasalah??? SNOBBISH! But FOOLISH? (Congkak! Tapi Tolol?)

Mencari di beberapa Koran, saya menemukan beberapa artikel yang bisa menjadi kesimpulan dari tulisan ini. Yang pertama datang dari The Jakarta Post (11 Februari 2006): "Sebuah pesawat Adam Air Boeing 737-300 yang melayani rute Jakarta-Makasar, terpaksa mendarat secara darurat pada hari Sabtu, di bandara kecil Tambolaka, Sumba-NTT"; disampaikan oleh juru bicara Adam Air.

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada jam 6:20 a.m. dengan 145 penumpang. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar pada jam 9:25 a.m. waktu setempat. Begitu menurut Suwandi, Supervisor Adam Air di Makassar.

"Tapi, masalah navigasi membuat pilot Tri Tuniogo kehilangan kontak dengan bandara tujuan", ucap Suwandi. Pesawat kemudian ditemukan telah mendarat di Tambolaka pada jam 9:45 a.m. waktu setempat. "Tidak ada yang terluka dalam insiden ini", ucap Didik, public relation Adam Air Jakarta, yang menambahkan juga bahwa pendaratan darurat dilakukan karena kondisi cuaca yang buruk. "Berdasarkan kondisi cuaca, terjadi badai atau hujan lebat yang memaksa pilot untuk mendarat – kami belum mendapat informasi lebih lanjut," ucap Didik. Jadi, ini masalah cuaca buruk dan pesawat harus mendarat. Tidak ada yang aneh kan? Sampai Anda baca terbitan selanjutnya pada hari Valentine.

Kementrian Perhubungan mengangap Adam Air telah melakukan pelanggaran serius dalam pengoprasian pesawat, tapi masih memerlukan bukti mengenai insiden serius pada sistem navigasi pesawat. "Ini adalah pelanggaran serius dan yang pertama kali terjadi pada penerbangan di Indonesia," ucap Dirjen Perhubungan Udara, Iksan Tatang, menjawab pertanyaan wartawan pada hari Senin.

Pesawat Adam Air Boeing 737-300 dengan nomer penerbangan DHI728, melakukan pendaratan darurat di Tambolaka, Sumba Barat-NTT, setelah berputar-putar selama 3 jam karena kegagalan navigasi dalam perjalanannya dari Jakarta melewati NTT, dimana dirjen mengatakan bahwa pesawat tersebut seharusnya tidak boleh terbang karena masih ada pemeriksaan yang tertunda oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Sertifikasi Kelayakan Terbang.

Itu sangat menarik! Awalnya insiden ini terjadi karena cuaca buruk, dan sekarang karena kegagalan sistem navigasi. Huh?

Saya pikir cerita sebenarnya adalah pelanggaran serius yang dilakukan oleh Adam Air. Untuk Anda ketahui, dua orang teman saya terbang dari Manado dengan Lion Air dan pesawatnya mengalami permasalahan serius sampai-sampai pramugari memerintahkan semua penumpang memakai jaket penyelamat. Untungnya penerbangan berakhir tanpa insiden, dan tidak ada satu pun Koran yang menulis berita tentang kejadian ini. Mungkin karena KKN yang saya sebutkan sebelumnya.

Mungkin Anda bertanya-tanya seberapa tua Boeng 737-300 yang mengalami kegagalan sistem navigasi tersebut. Melihat umur armada Boeng 737-300 Adam Air, pesawat tersebut pastilah berumur paling tidak 17 tahun. Mungkin pesawat terlalu muda 3 tahun untuk masuk dalam daftar kecelakaan pesawat di Indonesia.

Lihat gambaran keseluruhannya, saya memprediksi akan ada paling tidak satu kecelakaan pesawat lagi di Indonesia sebelum tahun 2006 berakhir.

Have a nice flight everyone !

Terjemahan bebas menurut dokumen aslinya, oleh: MarCom Silahkan memverivikasi kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.

Related Post

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...