Pesta Rakyat dan Penderitaan Warga Ahmadiyah
Jika para korban lapindo bisa menulis surat cinta kepada Aa Gym dan Arifin Ilham, sebetulnya masih ada lagi sekelompok lain yang juga hingga saat ini masih menderita dan belum mendapat keadilan, para pengikut Ahmadiyah. Mengingat apa yang sedang menimpa mereka, merekapun seharusnya menulis surat serupa itu kepada tokoh-tokoh seperti Arifin Ilham dan Aa Gym.
Seperti halnya korban lapindo yang hingga kini nasibnya terkatung-katung, pengikut Ahmadiyah juga bernasib sama. Hanya saja korban lapindo masih bernasib lebih baik karena tidak ada yang mengotak-atik hak hidupnya di bumi Indonesia ini. Mereka masih bebas menentukan kemana pun mereka akan melangkah dan apa pun yang akan mereka lakukan. Kemalangan itu adalah karena 'kelalaian' (jika memang susah untuk disebut bencana) dan bukan karena kezhaliman saudara sesama anak bangsa.
Ahmadiyah, sebagaimana kita ketahui, telah dikenai stigma sesat oleh ulama pengayom umat. Dan karenanya penjelasan apapun yang diberikan oleh Ahmadiyah tentang keyakinannya, meskipun itu berasal dari Quran dan Hadits, tetap tidak akan diterima.
Padahal dari 10 kriteria sesat yang ditetapkan oleh MUI, tidak satupun yang dapat dikenakan pada Ahmadiyah. lihat penjelasan ahmadiyah tentang 10 kriteria sesat MUI>>
Sekarang ini sebagai hasil dari stigma sesat Ulama, warga Ahmadiyah terus mengalami berbagai penderitaan. Salah satu kasus adalah yang terjadi di Pancor, Lombok Barat beberapa waktu silam. Akibat kekerasan warga masyarakat yang terprovokasi, warga ahmadiyah disana kehilangan hak hidup mereka. Mereka terusir dari tempat tinggalnya dan harus meninggalkan segalanya tanpa ampun hanya karena beda keyakinan. Anda mungkin percaya-tidak percaya. Namun itulah yang terjadi.
Hingga sekarang warga Ahmadiyah ini masih harus tetap tinggal di pengungsian di Asrama Transito, Mataram, NTB. Dengan kondisi seadanya harus tabah menghadapi cobaan demi memegang keyakinan mereka.
Melihat berbagai kemeriahan yang diadakan oleh warga masyarakat di berbagai tempat, saya malah teringat akan penderitaan saudara-saudara kita yang hingga saat ini masih dalam penderitaan mereka. Salah satunya adalah warga Ahmadiyah yang hingga saat ini terus didera masalah di berbagai daerah.. Haruskah ahmadiyah hilang dari bumi Indonesia ini hanya karena masalah keyakinan?? Seberapa parahkah kebencian anda yang tidak suka dengan ahmadiyah hingga tidak mengenal kata lain selain anarkis!!!??
Jika anda dapat menjawabnya, alangkah baiknya sayapun diberitahukan agar lebih mengerti kecarut-marutan ini..
Salaamun 'alaa manit taba'al huda.
lihat laporan resmi wartawan RNW tentang Ahmadiyah di transito >>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentar anda yang bertanggung jawab.